WASHINGTON, organisasi advokasi dan kebebasan sipil Muslim terbesar di Amerika, Council on American-Islamic Relations (CAIR atau Dewan Hubungan Islam-Amerika) hari
ini meminta Presiden Obama untuk menggunakan kunjungannya yang akan
datang ke Myanmar (Burma sebelumnya) untuk mengatasi penganiayaan
sistematis terhadap minoritas Muslim Rohingya.
Dewan Hubungan Islam-Amerika yang berbasis di Washington itu mengatakan orang Rohingya ditolak kewarganegaraan dan hak atas tanah,
meski telah tinggal di Myanmar selama berabad-abad. Ratusan
Muslim Rohingya telah tewas dan ribuan mengungsi akibat apa yang tampaknya
menjadi pembersihan etnis- secara sistematis yang didukung oleh unsur-unsur dari
pemerintah Myanmar
Menurut
penyelidikan kantor berita Reuters:. "Gelombang serangan telah diorganisir, kata sumber keamanan pemerintah junta militer Myanmar kepada kantor beita Reuters. Mereka
dipimpin oleh kaum nasionalis Rakhine yang terikat dengan partai politik yang
kuat di negara bagian, dihasut oleh para biksu Budha, dan, beberapa
saksi mengatakan , pasukan kemanan lokal juga bersekongkol "
Pasukan Keamanan Pemerintah Myanmar Menargetkan Muslim Rohingya baca di sini
Dalam sebuah surat kepada Presiden Obama, Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad menulis:
"Saya
mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali baru-baru ini-Anda dan
berharap terhadap penguatan ekonomi dan keamanan bangsa kita. Sebuah bagian
penting dari kekuatan Amerika berasal dari pertahanan hak asasi manusia
di seluruh dunia.
"Karena
itu saya dengan hormat meminta Anda berbicara dengan jelas dan tegas
dalam membela hak asasi manusia dan keamanan fisik Muslim Rohingya
selama kunjungan mendatang ke Myanmar.
"Sementara
kita semua menyambut langkah baru Myanmar menuju demokrasi, bangsa kita
tidak harus menutup mata dengan apa yang menjadi salah satu contoh terburuk
dari pelanggaran hak asasi manusia dalam sejarah.
"Saya
mendesak Anda untuk membuat peningkatan status Myanmar sebagai
mitra perdagangan atau kontingen mitra politik pada kesediaan pemerintahnya
untuk mengakui hak-hak Muslim Rohingya dan untuk melindungi mereka dan
harta mereka dari bahaya."
Pada
bulan Agustus lalu, CAIR mengirimkan surat kepada pemerintah Myanmar dan
Bangladesh memberikan perlindungan bagi Muslim Rohingya yang menghadapi
gelombang baru penganiayaan etnis dan agama.
LIHAT: CAIR meminta Myanmar, Bangladesh untuk melindungi Muslim ROhingya http://tinyurl.com/a9kst3a
CAIR adalah organisasi untuk kebebasan sipil Muslim dan advokasi terbesar di Amerika. Misinya
adalah untuk memberikan pemahaman Islam, mendorong dialog, melindungi
kebebasan sipil, memberdayakan Muslim Amerika, dan membangun koalisi
yang mendukung keadilan dan saling pengertian.
Oleh Council on American-Islamic Relations