Minggu, 24 Maret 2013

Kisah Perjalanan Temanku Samsuri Ke Pulau Mapur

,

Berikut ini adalah kisah perjalanan teman baikku, Samsuri ke Pulau Mapur.

Pulau Mapur merupakan salah satu pulau yang ada di Kepulauan Riau, Kecamantan Bintan Pesisir,Kabupaten Bintan. Pulau yang berpenduduk kurang lebih 1000 jiwa. Perbatasan pulau Mapur ini utara berbatas dengan laut Cina Selatan, Selatan berbatas dengan Pulau Kelong, Barat berbatas dengan Kecamatan Gunung Kijang, Timur berbatas dengan laut Cina Selatan. Pulau ini berdekatan dengan Pulau Sentut Bintan, kaya dengan hasil lautnya, ikan, karang, serta tumbuhnya pohon kelapa, yang merupakan pendapatan tambahan  penduduk setempat. Mata pencarian penduduk pulau mapur ini adalah sebagian besar adalah nelayan.

Penduduk hidup dengan bernuansa Melayu, dengan bahasa yang digunakan menggunakan bahasa Melayu. Penduduk yang mayoritas orang Melayu ini membuat rumahnya di atas pantai ( rumah panggung ). Selain penduduk Melayu ada juga penduduk yang berasal dari  Sulawesi,Jawa, Buton. Aktifitas penduduk tempatan tersebut, bagi yang wanita mengerjakan pekerjaan rumah, sedangkan yang laki-lakinya mempersiapan perlengkapan pancingnya buat turun ke laut. Sore harinya biasanya  penduduk mengisi harinya dengan kegiatan olah raga, dari yang bermain voli, bola kaki, tenis meja ( pimpong ) dan anak anak di sana mengisi sorenya dengan bermain kelereng (goli ).

Fasilitas pendidikan di pulau ini dibangunnya sekolah SD dan juga SMP, bagi anak yang ingin melanjutkan sekolahnya ke SMA, maka ia harus bersekolah ke luar ( Kijang atau Tanjung Pinang ). Guru-guru pengajar di Pulau Mapur merupakan guru-guru yang dipindah tugaskan ke Pulau Mapur tersebut. Fasilitas lainnya seperti Kantor Kepala Desa, Puskesmas Pembantu, fasilitas bagi ibu yang melahirkan, tempat ibadah ( masjid ),


Bagi masyarakat luar yang ingin mengenal pulau Mapur, maka dapat menggunakan transportasi umum yang disediakan dari Pelantar Indah Kijang dengan tarif  Rp 20.000.- perkepala. Transportasi umum ini hanya beraktifitas hari Selasa dan Sabtu saja pada jam 02.00 pm dari Pelantar Indah Kijang, sedangkan berangkat dari pulau Mapur dengan hari yang sama pada pukul 07.00 am. Untuk masalah penginapan dapat menginap di rumah warga setempat, dan dapat juga menginap di sebuah resort yang bernama Batuta Resort yang ada di pulau Mapur ini,


Pengunjung yang datang dapat menikmati suasana Melayu dengan rumah panggung di tepi pantai saat pengunjung mulai  menjejakkan kakinya di pelantar mapur. Pantai pulau Mapur tidak kalah dengan pantai-pantai yang ada di Kepulauan Riau, karena pantainya begitu bersih dan lembut, begitu juga dengan kehidupan hewan dibawah laut, begitu mempesona dan sering digunakan pengunjung untuk melakukan diving. Pengunjung dapat juga mengikuti aktifitas berkarang (mencari kerang-kerang pantai buat dimakan). Masyarakat setempat melakukannya apabila air laut surut habis. Pulau yang masih alami yang jauh dari kesibukan di kota kota, sangat sesuai buat pengunjung yang ingin keluar dari rutinitas aktivitasnya dengan  mengunjungai Pulau Mapur ini.


Sumber :

Pohon Bunga Indah Di Halaman Masjid Nurul Iman,Kijang

,
Di belakang Masjid Raya Nurul Iman kota Kijang saat artikel ini saya posting terlihat dengan indah dan menawan dua pohon yang sedang berbunga. Warna bunga yang berwarna merah yang terdapat pada kedua pohon tersebut terlihat dengan jelas dari pinggir jalan pagar Masjid Nurul Iman Kijang. Anda bisa melihatnya dengan lebih dekat dari luar pagar ataupun langsung saja masuk ke pekarangan halaman Masjid Raya Nurul Iman Kijang. Kedua pohon tersebut terdapat di bagian belakang Masjid Nurul Iman.


Sejauh yang saya lihat, saya hanya melihat jenis pohon ini hanya terdapat di halaman Masjid Nurul Iman Kijang ini saja di kota Kijang. Sepertinya termasuk jenis pohon bunga yang langka di Kijang.


Saya mengambil gambar bunga dari kedua pohon ini (yang saya tidak ketahui namanya) dari jarak dekat, agar anda bisa melihat keindahan bunga dari pohon ini. Kalau dilihat sekilas, daunnya mirip dengan daun pohon petai.


Semoga kedua pohon bunga yang terdapat di halaman Masjid Raya Nurul Iman Kijang ini dapat terjaga, terawat dan terlindungi agar tidak mati dan punah. Agar tidak hanya menjadi cerita saja seperti pohon sakura yang terdapat di taman kota Kijang, yang tertinggal batang kayunya saja.

Aksi Dan Atraksi Sepeda Di Minggu Pagi Di Taman Kota Kijang

,
Sekelompok anak-anak dengan sepeda mereka sedang beraksi di taman kota Kijang dari sekitar mini zoo sampai pohon sakura. Ada yang balap sepeda ada juga yang lakukan angkat ban depan atau standing istilahnya. Andai saja kegiatan positif yang mereka lakukan di setiap Minggu pagi ini ada pihak yang mau mengadakan perlombaan atau pertunjukan bagi mereka.

Adakah pihak-pihak yang peduli dan tertarik?
Hey © 2008 Template by:
SkinCorner