Jumat, 28 Februari 2014

Barek Motor, Kijang 23 Februari 2014

,
Inilah suasana di daerah Barek Motor, kota Kijang semasa aku jalan-jalan di sore hari di musim panas ini.

Rabu, 26 Februari 2014

Raja-Raja Kecil

,
Raja-raja kecil. Bersiap meraih dan merebut kuasa. Mencipta dan membagi wilayah. Raja-raja kecil bagai tersembunyi di dalam tanah. Menunggu waktu untuk berkuasa.

Penguasa baru. Kerajaan baru. Muka-muka lama. Bersiap tersenyum dan tertawa kemenangan. Berkhayal menjadi pembuat sejarah. Kita pasti menang, pasti berjaya.

Suka hati engkorang la......

Sabtu, 22 Februari 2014

Jalan-Jalan Ke Batu Licin

,
Sewaktu ngopi kat pasar tadi, aku dan kawan aku dapat info kalau hari ni kat daerah Batu Licin akan diadakan peletakan batu pertama pembangunan City Walk Bintan. So, kitorang pun pergi isi minyak dan berangkat menuju ke tempat tu. Melewati perkebunan sayur dan perkebunan durian, kami pun sampai ke tempat tu. Dari kejauhan dah nampak oleh kami umbul-umbul yang menandakan inilah tempat yang dimaksud.


Aku ambil beberapa buah gambar tepian laut daerah ni.

Mie Lender

,
Masih di awal pagi lagi di hari Sabtu ni. Pukul 6 waktu Kijang dan kawasan-kawasan yang sewaktu dengannya. Aku dapat sms dari kawan baik aku. Nama dia Rigun. Salah seorang gitaris dahulunya di kota Kijang ni. Nanti kita pergi ngopi e, dia tulis pesan tu. Hm, pukul tujuh pagi aku sudah sampai ke rumah dia yang tak jauh dari rumah aku. Rumah dia kat Kampong Pisang. Kampung seberang.

Aku gonceng dia. Kami berjalan menuju ke pasar (sebutan pasar ni dikhususkan daerah pertokoan di pasar lama kota Kijang dekat mesjid raya Kijang). Ceritanya ni, kami nak pergi ngopi kat kedai kopi Hawai yang ramai dan terkenal tu. Bila kami tengok dah ramai sangat orang kat situ, kami berbalik arah. Kami ngopi kat kedai kopi di tempat lain, tetapi masih juga di kawasan pasar kota Kijang ni.

Apa nama kedai kopi tu, aku tak tahu. Yang pasti kan, kat depan kedai kopi tu ada jual mie lender....Ha...benda ni la yang kitorang cari. Nak makan. Pesan teh o dan kopi goni, dua piring mie lender.


Jenis makanan yang satu ni banyak sekarang ditemui di kota Kijang. Entahlah kat kota lain, aku tak tahu pulak. Kat Tanjung Pinang pun ada jugak e. Sedap dan menyelerakan rasanya.....


Kalau sesiapa datang kat kota Kijang tercinta ni, jangan lupa cari dan makan benda yang satu ni e.

Kamis, 20 Februari 2014

Air Mata Berderai

,
Aku melihat derai air mata bercucuran membasahi dua matanya yang kini memerah. Di antara puluhan atau sampai seratus orang barangkali orang yang berada di pemakaman ini. Pemakaman yang dulunya sempat diberi pelang nama "Taman Terakhir". Km. 25 seberang satu-satunya SPBU di kota tercinta ini.

Liang lahat yang telah digali beberapa jam sebelumnya, sekarang dikerumuni sanak keluarga, handai taulan, tetangga dan orang-orang yang mengenal si fulan yang meninggal dunia kemarin petang di rumah sakit di seberang kantor kecamatan, juga masih di kota ini.

Aku masih teringat petang kemarin sebelum kepergian orang yang terkasih itu dalam hidupnya. Kala itu aku sedang duduk santai sambil menghisap sebatang rokok kretek murahan yang tak usahlah ku sebut namanya. Di temani secangkir kopi di gelas plastik sesaat ku terima telefon dari adik lelakiku yang mengabarkan kematian orang tua itu. Aku beranjak masuk ke dalam rumah mengabarkan berita duka itu pada emakku dan meraih kunci serta menstarter sepeda motorku menuju rumah temanku, juga untuk memberitahukan berita duka itu. Tak lama aku mendengar dari suara speaker toa di masjid kampung atas mengumumkan berita itu juga.

Selasa, 18 Februari 2014

Satu Keinginan

,
Dengar kabar hari ini di Desa Teluk Bakau Kec. Gunung Kijang akan dilaksanakan pembukaan MTQ Bintan. Ingin rasanya hati ini untuk berangkat pergi. Membayangkan dan melihat kemeriahan acara itu.

Semalam, malam semalam, aku membantu temanku Erwan, sang pembuat miniatur kapal dari tulang ikan jebong, packing hasil karya seninya utnuk dibawa dan dipamerkan di arena MTQ Teluk Bintan. Setelah selesai packing, bertiga (aku, Erwan dan Agus) membawa ke tepi jalan masuk kampung kami, tepatnya di depan kedai kopi di Jln. Sribayintan. Tak lama kami menunggu, mobil yang akan membawa barang-barang hasil karya seni Erwan datang. Barang dimasukkan ke dalam mobil. Kami tidak ikut. Ingin pergi ke tempat itu, jauh rasanya. Takut terlalu malam dan tak sanggup mengendarai motor.

Eh, barusan saat aku sedang mengetik cerita ini di depan bengkel servis elektro Mas Sardi, yaitu Rizky Service lewat dari seberang teman emakku. Mak Nor namanya, ia berjalan bersama seorang cucu lelakinya sambil membawa sesuatu.

"Dari mana Mak Nor?" sapaku

"Ini...dari lihat pawai...." katanya

"Di Teluk Bakau ya?" tanya ku

"Iya. Ini nemanin cucu" jawabnya sambil menyeberang jalan.

"Pembukaannya malam ini ya?" tanyaku lagi

"Iya" kata Mak Nor sambil berlalu dan menghilang dari pandangan mataku di balik belokan di samping bengkel servis ini.

Aku memandang langit kota ini. Awan putih laksana kapas bergerak memenuhi dan menutupi langit biru beriringan ditiup sang bayu. Aku ingin ke sana....

Hikmah Menghadap Kiblat

,
Sesungguhnya hikmah menghadap Kiblat dengan mneghadapkan muka kita ke arah Masjidil Haram itu sebenarnya sulit untuk dipahami serta sulit pula untuk menuliskan keutamaan-keutamaan dan faedah-faedahnya. Betapa kita akan melakukan itu, padahal kita hanya diberi setetes ilmu dari samudera yang maha luas. Akan tetapi hal itu tidak mencegah kami untuk mengutarakan apa-apa yang sampai kepada kami, dan Allah jualah tempat minta pertolongan.

Hikmah menghadap Kiblat itu mengandung tujuh macam faedah dan hikmah, yaitu :

1. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim As dan puteranya Isma'il As. Karena keduanyalah yang menjadi sebab dibangunnya Ka'bah yang mulia itu. Sehingga tidak lenyap ingatan kepada keduanya dari dalam hati kaum muslimin.

2. Sesungguhnya seorang muslim yang menghadapkan mukanya ke arah Kiblat dengan memalingkan seluruh anggota tubuhnya ke satu arah tanpa berpaling ke kiri dan ke kanan itu, menambahkan dalam jiwanya rasa tuma'ninah, khusyu' dan tetap, maka ia tidak berpaling dari pintu rahmat Allah serta tidak bimbang oleh perasaan was-was dan pikiran-pikiran kacau, dan ia pun dapat memandang dengan mata hatinya cahaya yang memancar dari firman Allah Ta'ala :

Senin, 17 Februari 2014

Memasang Slideshow Pada Posting Artikel Di Blogspot

,
Tanpa basa-basi, bagaimana caranya?
Begini.

1. Masuk ke situs Photosnack
2. Klik sign in


 3. Kamu bisa sign in dengan akun atau email facebook, twitter, google dan yahoo

Minggu, 16 Februari 2014

Gerimis Di 19.21

,
Kemarin malam. Ya, kemarin malam, malam semalam kata orang-orang di kota ini menyebutnya. Tepat di malam Minggu, aku mendengar suara gemerisik dari suara atap seng rumahku. Di 19.21 WIB, langit cerah, purnama telah terlihat meninggi. Irama gemerisik suara hujan gerimis, menyentakkan hatiku. Aku melompat dari pembaringan. Membuka pintu kamar, dan membuka lagi pintu samping rumah.

Aku duduk di depan teras rumahku, memandangi gerimis di malam itu. 19.21, begitu tertera waktu di hp cina ku. 19.21 ia datang tiba-tiba. Titik-titik airnya membekas di tanah kering di depan teras rumah. Aku terus memandangi dan menikmati irama bunyi gemerisiknya yang sudah sebulan tak terdengar dan tak terlihat. Alhamdulillah. Merindukannya.

19.23 WIB, suara gemerisik indahnya menghilang. Menghilang lenyap begitu saja. Bekas tetesan dan titik-titik airnya di tanah menghilang, mungkin menguap. Lesap tak berbekas.

Mungkinkah ini asbab dari sholat istisqa tadi pagi di kota tetangga yang berjarak kurang lebih 20 batu? Dan kota ini, di kota ini yang tidak aku lihat diadakan sholat tersebut mendapat juga percikannya. SubhanAllah...Walhamdulillah...Allahu Akbar.

Untuk Hazen Fariz

,
Jum'at 14 Februari 2014, masih lagi la aku di kota Kijang tercinta ni, bila aku login blog aku ni, aku tengok ada comment kat page blog aku. Comment tu tanggal 12 Februari 2014 pada page "Foto-foto koleksiku". Dari seseorang yang bernama atau dia namakan dirinya kat situ Hazen Fariz. Dia minta tolong aku ambek gambar sekolah-sekolah dahulu tempat dia ni menuntut pelajaran. Dia cakap dah hampir 25 tahun meninggalkan kota Kijang tercinta ni. Entah kat mana Hazen Fariz ni sekarang berada, dia tak cakap pulak. But, ok, no problem. Aku dah promise nak cuba tunaikan janji aku atas permintaan Hazen Fariz ni.

So, pagi-pagi buta ni, sekitar pukul 6 pagi lewat, aku dah mandi, start motor aku pergi berjalan ke tempat mana aku nak ambel gambar sekolah-sekolah mana dahulu Hazen menuntut ilmu. Pertama kali, aku datang ke SDN 003. Ini dia gambar SDN 003 Kijang, Bintan Timur yang sekarang ni dah bertukar nama menjadi SD Negeri 003 Binaan, Bintan Timur. Ini dia gambar-gambarnya :


Gambar Lebih Banyak  Klik Di Sini


Sabtu, 15 Februari 2014

Tak Ada Kesepian

,
Banyak orang yang menyebut tentang penderitaan batin karena tekanan kesepian. Dia merasa terlunta-lunta terkepung sendirian, di kiri kanan tidak ada teman, kita sebagai tercecer sendirian, mahluk yang lain jauh dari kita, laksana seorang tersesat dan tersesak dalam hutan belantara, bersorak sekeras-kerasnya yang menjawab tidak ada, kecuali si pongang yang kian banyak yang mnejawab kian jelas kesepiannya.

Kesepian sangatlah berbahaya. Dia bisa menyebabkan orang jadi gila atau bertutur seorang diri dengan tidak ada yang menemani, kesudahannya putus asa dari hidup itu sendiri, sehingga banyak orang yang bunuh diri karena padang telah tersesak ke rimba. Perempuan-perempuan tersesat langkahnya, dia bersuami, tetapi karena merasa sepi di rumah, lalu berteman dengan laki-laki lain untuk mengembalikan kegembiraan hati, padahal mengobat kesepian dengan pelanggaran bukanlah mengobat kesepian itu, melainkan laksana orang haus meminum air laut, tambah diminum tambah haus, atau laksana pemuda tersesat memakai narkotika, hanya pada mulanya saja merasa diri "fly", terbang dalam dunia khayal, namun kenyataannya diri jadi lekung dan kurus, kehilangan daya dan remuk tidak diharap bangkit lagi.

Persatuan Umat Islam

,
Mengapa Kaum Muslimin mundur?
Mengapa orang lain maju?

Pada tahun 1348 H (1930 M) berkirim suratlah Syaikh Muhammad Basiuni Imran Maharaja Imam, Mufti dari Kerajaan Sambas (Kalimantan Barat) kepada Sayid Muhammad Rasyid Ridha, yang menerbitkan dan memimpin Majalah " Almanar" di Cairo, Mesir. Isi surat itu ialah menanyakan dua soal yang penting.

Yang pertama ialah : 

"Apakah yang jadi sebab Kaum Muslimin menjadi lemah dan hina, padahal Tuhan telah bersabda di dalam Al-Qur'an :

"Bagi Allah-lah kemuliaan dan bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang yang beriman"

Yang kedua ialah : 

"Apa sebab orang-orang bukan Islam,baik orang Eropa atau orang Amerika , atau bangsa Jepang? Mungkinkah Kaum Muslimin mengejar kendaraan mereka, kalau berjalan sekencang mereka, dengan tetap memelihara syi'ar-syi'ar agama mereka?"

Orang yang bertanya, meminta agar supaya pertanyaan ini dijawab di dalam majalah Almanar tersebut, majalah yang telah terkenal tersebar di seluruh "Alam Islamiy, dibaca oleh pemimpin-pemimpin Islam, dan supaya dimuat berturut-turut.

Jumat, 14 Februari 2014

Cerita Biasa Saja

,
Di depan sebuah pelataran parkir sebuah swalayan yang baru saja diresmikan di kota Kijang ini. Di Kamis petang 13 Februari 2014, aku mengeluarkan satu-satunya hp yang ada di saku celana ku. Sebuah hp biasa-biasa saja, bukan smartphone, android ataupun symbian. Hp Cina. Tak masalah bagiku, memang itu yang ada padaku dan termampu aku miliki. Bisa, sms, telepon dan sedikit mengambil gambar dengan kamera vga nya. Nikmati dan jalani apa yang ada dalam hidup ini. No problem la. 

Aku memandang ke arah kanan seberang swalayan. Aku bidikkan kamera hp Cina itu ke arah jalan di depan sebuah pujasera di Jalan Hang Jebat kota Kijang. Hp tu tak berbunyi "klik", sebab aku matikan suaranya. Beberapa orang yang lewat di sekitarku memandang. Aku selambe saja. Buat-buat tak tahu. Seperti di bawah ini hasil gambarnya.


Lalu aku memandang ke arah kiri depan swalayan ni. Itu wilayah Kampung Pisang. Jalan depan tu masih termasuk Jalan Trikora kota Kijang. Hm....aku terpikir. Tanah depan tu masih ada kosong tanpa bangunan. Aku arahkan kamera hp Cina ni, ambil gambar tempat tu. Seperti di bawah ini ini hasil gambarnya.



Terpikir dan ada terlintas di pikiranku, ambil gambar dari arah ini sekarang. Manalah tahu kan, apa yang terjadi beberapa bulan bahkan beberapa tahun yang akan datang. Apakah tempat ini masih terlihat sama seperti terlihat di petang Kamis ini, atau sudah berubah?

Hampir jam enam petang, angin masih lagi berhembus kuat tapi taklah sampai menerbangkan atap asbes dan seng rumah-rumah di kota ini. Musim panas masih melanda kota ini. Debu beterbangan. Aku menyalakan mesin sepeda motor ku berkendara di jalan menuju pulang hilang berbaur bersama pengendara lainnya di jalanan petang hampir maghrib.

Kamis, 13 Februari 2014

Memperbaiki Dispenser

,
Tadi pagi masa aku nak minom, aku tengok air galon kat dispenser rumah aku takde air. Air die terkuras habis. Dispenser tu bocor. Mak aku cakap dah dari tadi malam benda tu bocor. Naseb baek aku ada simpan air puteh kat peti sejuk. Nak buat kopi kapucino secangkir, kene la aku masak air sikit kat panci.

Jam dua belas siang....Masya Allah, lupe la..Baru aku ingat nak perbaiki dispenser tu. Aku switch off PC aku. Aku lepas kabel dispenser aku tu. Aku letak kat beranda rumah, aku bukak pakai obeng. Bukak kat belakang dispenser tu, ade 4 baot. Alhamdulillah, bukak die tak susah. Aku tengok mesin dispenser tu. Ape yang janggal e?

Ha...nampak dah. Klep selang menuju tengki pemanas air bahagian kiri ade yang lepas. Bukan lepas malahan, tapi putos, sebab benda tu dah reput.


Aku ambek kunci motor aku, aku start enjin berkendara menuju bengkel...tempat service elektronik kat tepi jalan menuju rumah aku di Jalan Sribayintan ni. Tempat ni dikasi name Rizky Service.....yang punya tempat ni name die Mas Sardi, ade anak buah die, teknisi TV, Mas Pri.

"Mas, ada benda ni tak?" tanya aku sambil tunjukkan klep yang putus tu...
"Ada tuh..ambil aja" kata Mas Sardi

Aku disodorkan kantong kecik berisi puluhan klep tu oleh Mas Pri.
"Aku mintak dua e" kataku sambil tersenyum.

Mereka mengangguk. Dah dapat benda yang aku cari, aku start motor aku nak balek.
"Makasih Mas" kataku pada Mas Sardi

Sampai kat rumah, takde lima menit jarak rumah aku ngan bengkel servis tu, aku langsong pasang klep kat selang bahagian atas sebelah kiri kat tengki pemanas di dalam dispenser tu. Aku pasang due sekali. Biar kuat dan tak mudah lepas. Dan empat buah baot kat belakang dispenser tu aku pasang balek. Aku lap dan bersihkan dispenser tu dengan tisu dan bawak masok rumah.


Aku letakkan dispenser tu kat tempat semula jadi dia berada. Aku pasang galon air kat atasnya. Aku perhatikan dan amati, dah takde bunyi bocor kat dispenser tu. Alhamdulillah, kerja perbaiki dispenser kat rumah selesai.

Ha...ni la satu lagi cerita nyata yang aku mesti hadapi hari ni. Nak ade orang bace ke atau tak cerita ni.....lantak la...Sebab aku ni hanya tules apa yang aku lihat, dengar dan aku rasakan....dan.....mungkin aku ada terlibat dalam watak cerite tu.

Langit Senja Petang Semalam

,
Semalam kan...Rabu petang, aku pergi bakar sampah yang berserak kat depan rumah aku. Dah jam enam petang hampir masok waktu sholat maghrib, sekitar dua puloh menit lagi la.

Namun seperti yang terlihat di langit kota Kijang ni, jam macam ni belom lagi gelap. langit maseh terang. Bulan yang belom lagi purnama pon dah tampak jelas kat atas rumah aku. Bulan tu dah muncol walau hari belom lagi gelap. Aku dudok menyalakan korek ges kat tangan aku untok membakar sampah sarap tu.

Asyek tengok api menyala bersemangat membakar sampah dan rerumputan kering dibantu tiupan angin, aku terpandang pulak kat atas langit biru tu. Aku berdiri. Ade bekas asap dua....terbalek....Ada dua bekas asap ape tu??? Asap bekas tembakan roket kah??? Alamak...negeri seberang tu mengamok ke sampai tembakkan roket kat pulau Bintan ni???? Alahai janganlah pasal tak setuju name negare kitorang punya kapal perang tu sampai macam ni???


Ternyata bukan tembakan roket la...Aku saje yang meracau dan mengarok cerita...hehehe...itu asap bekas kapal terbang penumpang la. Dah biase kan kat langit kota Kijang kita tengok benda macam ni. Kenape kapal-kapal terbang tu mesti keluarkan asap puteh dari buntot dia dan ape name istilah tu...Hm...mane aku tahu....Tak faham...... tanye saje pade encik-encik yang faham mengenai dunia penerbangan.


Api membakar hingga jadi abu dan bertebaran serta beterbangan debu sampah tu ditiop sang bayu di senja itu. Api semakin mengecil, tinggallah lagi asap. Aku mendengar dengan jelas suara muazzin kat mesjid kampong atas, serta dari surau kat kampong aku kumandangkan azan. Aku melangkah masok ke dalam rumah, tutop pintu, takot nanti nyamok masok rumah aku. Ambek air wuduk nak sholat maghrib.

Menanduk Gunung

,
"Wahai orang yang hendak menanduk gunung, karena ingin menghancurkannya, kasihanilah kepalamu, tak usah mengasihani gunung itu".

Sejak tahun 909 sampai tahun 1171 Hijriyah, yaitu dalam masa 262 tahun Kerajaan Fathimiyah yang berideologi Syi'ah, sampai-sampai sengaja didirikan sebuah badan pendidikan yang diberi nama "Darul Hi'mah". Di sana disusun ahli-ahli da'wah yang terampil guna mempropagandakan mahzab Syi'ah itu. Pemimpinnya yang tertinggi bergelar "Da'it Du'at". Siang dan malam mereka datangi kampung-kampung dan mesjid-mesjid dengan biaya beratus-ratus ribu dinar, untuk meyakinkan rakyat akan kebenaran mahzab Syi'ah.

Pada tahun 992 Hijriyah, setelah jenderalnya yag terkenal bernama Jauhar As-Saqliy pulang dari peperangan dengan membawa kemenangan, maka untuk mensyukuri kemenangan itu didirikanlah mesjid Al-Azhar yang di dalamnya didirikan pula madrasah agama. Pokok ajaran yang diutamakan di Al-Azhar itu ialah mahzab Syi'ah.

Adapun rakyat Mesir sendiri sejak 500 tahun sebelum itu telah memegang mahzab Sunni, bahkan yang terbesar ialah penganut mahzab Syafi'i, dan di Mesir itulah Imam Syafi'i dimaqamkan.

Pemerintah Fathimiyah yang telah menguasai Mesir selama dua setengah abad (262 tahun) memuaskan hatinya dengan bekerja keras mengadakan propaganda siang dan malam, akan tetapi mahzab Syi'ah tidaklah terkesan di dalam hati rakyat Mesir. Di hadapan propagandis-propagandis itu, rakyat Mesir mengangguk-anggukan kepalanya seperti orang yang setuju, namun pada hakekatnya mereka tetap berpegang pada mahzab semula, mahzab Syafi'i.

Mahabbah (Cinta)

,
Berkata Abubakar Al-Kattani : Berkumpul beberapa orang Ulama Shufi di Makkah Yang Suci di musim hajji. Mereka asyik membicarakan soal cinta kepada Tuhan, apakah intisarinya. Masing-masing telah mengeluarkan pendapat, yang paling muda di antara mereka ialah Al-Junaid Al-Baghdady. Lalu mereka berkata : "Hai orang muda dari Irak, coba nyatakan pula pendapatmu tentang cinta itu".

Mendengar ajakan itu termenunglah Al-Junaid sejenak sambil menekurkan kepalanya, tiba-tiba air matanya berlinang. Lalu dia berkata :

"Cinta ialah seorang hamba membawa dirinya, berhubungan langsung dengan Tuhannya karena menyebut nama-Nya, dia berdiri dengan setia melakukan kewajibannya kepada Tuhannya. Dia memandang merenung Tuhan itu dengan hatinya. Terbakar hatinya oleh Nur cahaya kehebatan Tuhan, jadi suci-bersih kerongkongannya lantaran minum dari piala cinta kasih-Nya, dibukalah oleh Tuhan Yang Maha Perkasa kepadanya selubung kegaiban-Nya. Maka jika dia bercakap, dia bercakap dengan ingat kepada Allah. Dan jika dia bertutur tak lain buah tuturnya, adalah darihal Allah belaka. Dan jika dia menggerakkan badannya, adalah karena begitu perintah Allah, dan jika dia tenang berdiam diri dia merasa dirinya dengan Allah. Oleh sebab itu dia adalah selalu dengan Allah, karena Allah, bersama Allah".....

Mendengarkan jawaban Al-Junaid yang demikian itu, berlinanglah airmata Ulama-Ulama yang tua itu, seraya mereka berkata :

"Cukup! Tidak ada tambahannya lagi, moga-moga Allah mengganjarimu dengan baik, wahai Tajul 'Arifin (Mahkota di kening orang-orang yang 'arif)!"

dari kitab Madarijus Salikin III
ketika menguraikan pengertian cinta
menurut pandangan Ahli Tasawwuf


Rabu, 12 Februari 2014

Ting......

,
Tak tahu apa aku nak crite e. Tapi aku ketik saje kate demi kate...tak tik tuk macam tu bunyi keyboard komputer ni. Kipas angin berputar secepat putaran limit teknisi pabrik kat mane benda tu dirakit. Bunyi ringtone nada pesan hp aku....

Biase la...kawan ajak pegi ngopi....kat mane lagi????
Biase la...kat akau...kat taman kota...
Aku reply....kejap lagi e....setengah jam lagi....

Dah lewat setengah jam ni...Aku nak sending sms kat kawan aku tu kejap....

Baru aku ketik beberapa huruf....Ting.....hp aku berbunyi :

Jadi pat?..

Aku reply :

Ok, aq langsung ke sana ni skrng.

Buat label posting ni : My story
Aku kasi judul.....Ting.....(bunyi suare ringtone hp aku)

Klik pilihan publikasikan, keluar dari blog...

A Plus

,
Kijang, Awal Maret 2006

Suara gedebang gedebung dari dalam studio G, studio band kat Kampong Sukamaju Keke kota Kijang terdengar. Macam mana tak terdengar oleh ku? Sebab aku hari tu dudok kat luar studio tu sambil memegang gitar listrik punya Ge, kawan aku yang punya studio tu. Hari agak petang siket mase tu.

Tetibe saje datang la budak Za ni. Aku pon dah lupe, die datang gune motor ke atau gune kude. Mase tu, die ni maseh lagi budak sekolah tadika....eh...bukan, budak sekolah menengah....

"Ha...bang, dah lame kat sini?"

"Dah dari siang dah Za...apasal ni. Nak belajar gitar kat aku ke? Aku ni bukan gitaris la Za. Aku ni vokalis, mane handal mainkan gitar. Nak belajar gitar, engko pegi belajar kat diorang tu", aku maskodkan kawan-kawan aku kat dalam studio tu la.

"Eh malas la bang, saye ni nak belajar gitar untok ambek nilai kat kelas je. Bukan nak belajar gitar untok jadi gitaris", kate Za.

"Tapi aku dengar-dengar la Za, ade 2 orang yang sudah ajar Za main gitar. Segan la aku ni".

"He...saye tak paham ape diorang ajar la,bang. Abang ajar kan Za e" pinte die.

"Engko ade gitar kat rumah ke Za?"

" Ade bang, pinjam punya kawan.".

Belom sempat aku nak tanye-tanye...
Nak tanye ape entah e...
Budak ni tetengok celana jins aku pulak.

Selasa, 11 Februari 2014

Miniatur Kapal Layar Dari Tulang Ikan Jebong

,
Jam lapan pagi lewat (lewat mane????..entah la) di Kampong Kuala Lumpur, Jalan Sribayintan kota Kijang (kampong aku la ni...) aku datang ke rumah Erwan. Aku tengok kat luar rumah die lagi dijemor dua buah (bukan due ekor) miniature kapal layar dari tulang ikan jebong.


Miniature kapal layar dari tulang ikan jebong ni nak diserahkan kepade Pak Camat. Beliau pade hari Minggu yang lalu memesan kapal ni. So, kawan aku ni cepat kerjakan pesanan Pak Camat kite tu.

Lepas tu, miniature kapal layar dari tulang ikan jebong ni dikasi...ape tu bingkai???...bukan.....kotak kaca.


Kat workshop mungil di samping rumah kontrakan Erwan ni jugak aku jumpe dengan seorang pemuda, Enal name die, baru masok kuliah, yang sedang tekon belajar membuat miniature kapal layar dari tulang ikan jebong di bawah bimbingan Erwan.


Ni die kapal yang Enal buat tu...dah hampir nak jadi dah....cool :)

So, bagi sesiape saje yang nak kan atau nak pesan miniature kapal layar dari tulang ikan jebong karya Erwan ni untuk hiasan kat rumah ke, kat office ke...boleh la sms atau call die kat :

Erwandi  +6281363168881
Atau sile datang main-main kat kampong kami, Kampong Kuala Lumpur, Jalan Pelabuhan Sribayintan, Kota Kijang.

She~Quita, Band Dari Kota Kijang (Part 2)

,
Hari ini saya lanjutkan menyambung tulisan saya di blog ini tentang band asal kota Kijang yaitu She~Quita. Band yang digawangi oleh Pandy (lead guitar), Embem Alias Sandro (bass), Anggi (vokal), Budi Alias Boy (rhytm guitar) dan Oka Alias Oge (drum).


Seperti janji saya pada artikel terdahulu, pagi ini saya mengirim pesan pada Pandy (lead guitar) band She~Quita meminta izin untuk meng-upload lagu dan share artikel sekitar pukul delapan pagi. Kira-kira seperti ini :

*pan, ini aq apat.boleh tak aq upload dan share lagu cinta jadul engko di blog aq? (macam tu kira-kira sms aq kat die...lupe dah...hahaha:P)

Kemudian saya pergi ke rumah teman saya Erwandi (pembuat miniature kapal dari tulang ikan jebong). Sekitar pukul 08.41 handphone saya berbunyi. Sebuah pesan masuk. Saya lihat, pesan dari teman saya Pandi, gitaris She~Quita. Dia reply pesan saya....

*Boleh way.....

Saya balas......:
*OK, makasih bro.


Pandy

Jam sepuluh lewat, saya pulang ke rumah, menyalakan PC dan upload lagunya. Lagu berjudul "Cinta Jadul" ini ditulis lirik serta musik dan direkam sendiri oleh Pandy, dinyanyikan oleh Anggi. Saya punya dua versi lagu ini,dua-duanya saya share di sini. dengar-dengar ini lagu kisah pribadi....(kalaw tak salah e...betol ke Pan?....hehehe).


Satu lagi sebuah instrumental :



Senin, 10 Februari 2014

Pergi Ngopi Gratis Di Kedai Kopi Bangkok

,
Matahari belum begitu meninggi ketika aku sedang berada di rumah temanku Erwan, seorang pembuat kerajinan seni di kota Kijang. Datanglah kawan aku yang bernama Ilham..."...Woi....ayo kita pergi ngopi,ajaknya. Gratis woi".

"Kat mana,?" tanyaku.
"...itu kat sebelah bank Mandiri....kedai kopi baru..Ke sana yok..aku diundang sama yang punya ke sana."
"...e, boleh la...."

Singkat cerita. berlima kami (aku,Agus,Ilham,Ipul dan Erwan) pergi menuju ke kedai kopi dimaksud. Diberi nama "Kedai Kopi Bangkok". Yang punya namanya Bang Napis. Letaknya persis di seberang bank BCA di jalan Hang Jebat kota Kijang, dulu tempat bimbel Salman.

Sudah banyak orang yang ngopi di tempat ini. Nasib baek masih ada tempat untuk kami duduk. Pesan kopi o, kopi susu, teh susu, teh o, dan teh obeng. Terus disuguhi makan soto Bawean....gratis juga. Ini soto dari daerah hm....pulau Bawean...negeri nenek moyang kami...hehehe...

Sotonya pakai mi hun, lontong, tauge..sama seperti soto pada umumnya cuma yang beda ya itu....kuahnya kuah kacang.


Aku pesan minum kopi o. Kopi o ni maksudnya kopi plus gula...kopi hitam....

Cakap sana sini...dari utara sampai selatan, barat ke timur, kami pun angkat kaki, pergi pulang.

She~Quita, Band Dari Kota Kijang (Part 1)

,
Pagi ini saya berkirim pesan (SMS) ke teman baik saya Ge yang bertempat tinggal di Kampug Sukamaju, Keke, Kijang. Saya minta izin ingin upload dan posting artikel mengenai band yang ia ada di dalamnya sebagai drummer, yaitu She~Quita.

Sebenarnya belum semua lagu milik She~Quita yang saya upload dan share di sini. Hanya 4 buah lagu saja. Saya belum minta izin upload lagu-lagu lainnya kepada yang menulis lagunya:).Insya Allah kalau bertemu dengan yang author lagunya saya coba dapatkan permit untuk share dan upload.


Dari foto di atas dari kiri ke kanan, Pandi (Lead Guitar), Emben Alias Sandro (Bass), Anggi (Vocal), Budi (Rhytm Guitar), Oka Alias Oge (Drummer).

Lagu-lagu mereka di rekam di Green Studio milik Oka yang bertempat di rumahnya di Kampung Sukamaju, Keke, Kijang. Band mereka ini sudah banyak mengikuti pelbagai festival dan juga parade musik dan menjuarainya di Pulau Bintan ini. Lagu Biar Bintang, Melayang dan Satu Hati ditulis oleh Oka, sedang lagu Sebenarnya Aku ditulis oleh Feri.

 Feri

 Oka

Nah, berikut ini adalah beberapa lagu milik She~Quita yang bisa kamu dengar :


Minggu, 09 Februari 2014

Menengok Pasar Ikan Barek Motor

,
Lepas tengok orang ikot acara jalan santai kat kolam alias taman kota Kijang (macam tu orang sebot tempat tu sekarang). Saye tak jadi nak langsong balek rumah. Saye singgah kat Barek Motor, parkir motor, lepas tu jalan kaki ke pasar ikan yang ada di tempat ni.

Macam ni la pasar ikan di Barek Motor kota Kijang. Berbentuk panggong beton, kat bawah die tu laot taw.


Kat dalam pasar ikan ni saye tengok dah banyak orang menjual ikan (tak kan nak jual bawang kat pasar ikan kan????), juga orang-orang yang nak membeli ikan ataw hasel laot lainnya. Transaksi...tawar menawar antare penjual dan pembeli nampak kat sini. Saye ambek gambar...ai.....ade bro tu yang pakai t-shirt puteh sigap pasang gaye lak..hehehe...


Ade sotong, ikan ape lagi e...ikan entah saye tak tahu name ikan tu kat sine....hehehe


Udang pon ade kena jual kat sine bro....Nak beli???
Tak...saye tumpang lalu sahaje.....

Dan tentu saje...Ikan Tongkol...

Dah pukol sembilan lewat sampeng...nak balek la...

Jalan Santai Di Taman Kota Kijang

,
Minggu pagi di bulan Februari 2014 hari kesembilan saya lihat di taman kota Kijang dilaksanakan acara Jalan Santai yang dimulai sekitar pukul tujuh. Saya memarkir motor di tepi jalan tentunya. Lalu saya duduk di tepi kolam. Acara ini saya lihat dilepas oleh Bupati Kab.Karimun Nurdin Basirun. Jalan santai ini mengambil rute mengelilingi kolam taman kota. Start dimulai dari akau (pujasera) taman kota Kijang, mengitari kolam wasrai, mini zoo, MTs,..........seterusnya kembali lagi ke finish ke tempat semula di akau (pujasera) taman kota Kijang.

Sebagian besar peserta yang ikut dalam acara jalan santai ini memakai kaos yang pada bagian belakangnya bertuliskan  BATAM-KIJANG BALEK KAMPOENG SAME-SAME.


Tidak memakan waktu yang lama untuk berjalan santai mengitari kolam taman kota,hm....saya pikir sekitar jam atau kurang. Para peserta jalan santai sudah sampai kembali ke tempat semula yaitu di taman kota Kijang.


 


Setelah sampai, para peserta diberikan snek alias snack (bukan snake la), juga hiburan, serta ya cabut undi bagi-bagi doorprize. Acara ini sepertinya dilaksanakan oleh warga Kijang yang berdomisili di Batam, seperti itu yang saya baca dari spanduk yang terpampang di taman kota Kijang. (Maklom saye saje tumpang lalu di taman kota pagi ni ....bukan peserta apatah lagi panitia...dan terserempak pulak....ternampak ade acare ramai-ramai...ape lagi tengok la...hehehe cakap malay pulak).


Hm....sudah jam sembilan, jalan-jalan pagi saya di hari Minggu di taman kota Kijang saya sudahi. Nak balek rumah. Start enjin motor....dan pulang.

Sabtu, 08 Februari 2014

Melihat Kerajinan Seni Di Rumah Erwan

,
Siang ini, aku berkunjung ke rumah Erwan, salah seorang perajin seni yang beralamat di Jalan Pelabuhan Sribayintan Kijang, tempat yang sama aku bertempat tinggal. Erwandi, begitu nama lengkapnya tampak sedang mengerjakan sesuatu saat aku sampai di bengkel kecil di samping rumah kontrakannya. Rupanya ia sedang membuat sebuah meja dari batu bauksit. Mejanya belum selesai ujarnya. Ada juga beberapa teman sekampung yang tampak berkunjung.



Sudah beberapa hari ini,mungkin hampir seminggu aku tidak berkunjung ke rumahnya. Di bengkel kecil di samping rumah kontrakannya ini aku melihat beberapa hasil kerajinan seni hasil karya Erwan. Beberapa diantaranya yaitu :

Kaligrafi Dari Batu Bauksit Dan Kerang


Miniatur Kapal Layar Dari Tulang Ikan Jebong, Kerang Kapak Dan Tulang Sotong Batu




Miniatur Sampan Layar Dari Kulit Kerang


Tempat Pensil/Pena Dari Tailing Bauksit


Asbak Dari Kerang Dan Tailing Bauksit



Musim Panas

,
Pukul tujuh pagi waktu di kota ini. Kota Kijang. Aku memandang keluar rumah dari balik teralis pintu laksana jeruji penjara. Mentari telah bersinar terang benderang berkilauan menerangi kota di musim kemarau ini. Hujan belum turun hampir sebulan rasanya.


Dari balik kamar kulihat ke arah jendela, sorot tajam sang mentari dari atas pulau seberang, Pulau Mana atau Pulau Dendang atau Dari Pulau Kelong ia datang?


Ku buka pintu, melihat ke halaman rumah yang tak tersapu, rumput kering terbakar mentari. Terselip diantaranya pohon kurma kesayanganku. Alhamdulillah, makin bertambah daunnya, semoga panjang umurnya.

 Masih di pagi ini, di musim panas yang kering dengan angin yang bertiup tidak terlalu kencang seperti minggu-minggu sebelumnya. Bunga-bunga bugenvil merah,pink dan putih bermekaran menghiasi halaman rumahku dan mungkin di tiap rumah bahkan hampir di tiap penjuru kota ini.




Aku pernah berkata beberapa minggu lalu di suatu tempat, mudah-mudahan hujan segera datang. Tetapi beberapa orang berkata,.....".....jangan la hujan.....nanti pasar sepi.....". Atau "....jangan la hujan nanti sepi pembeli...". Jadi aku berfikir. Berkesimpulan bahwa tak semua orang mendambakan datangnya hujan.

Ada juga aku berbicara dengan seorang pekebun....begitukah namanya orang yang berkebun barangkali istilahnya. Ia mengungkapkan betapa sulitnya menyirami tanaman di kebunnya di musim ini. Dengan air yang sedikit dan terbatas, "para" tanaman harus saling berbagi air.

Namun, yang jarang, mungkin sangat langka di kota ini aku mendengar saat musim kemarau panas dilakukan sholat istisqa. Jarang, mungkin tidak pernah. Atau aku saja yang tak tahu.Wallahu A'lam.


Hey © 2008 Template by:
SkinCorner