Minggu, 16 Februari 2014

Gerimis Di 19.21

,
Kemarin malam. Ya, kemarin malam, malam semalam kata orang-orang di kota ini menyebutnya. Tepat di malam Minggu, aku mendengar suara gemerisik dari suara atap seng rumahku. Di 19.21 WIB, langit cerah, purnama telah terlihat meninggi. Irama gemerisik suara hujan gerimis, menyentakkan hatiku. Aku melompat dari pembaringan. Membuka pintu kamar, dan membuka lagi pintu samping rumah.

Aku duduk di depan teras rumahku, memandangi gerimis di malam itu. 19.21, begitu tertera waktu di hp cina ku. 19.21 ia datang tiba-tiba. Titik-titik airnya membekas di tanah kering di depan teras rumah. Aku terus memandangi dan menikmati irama bunyi gemerisiknya yang sudah sebulan tak terdengar dan tak terlihat. Alhamdulillah. Merindukannya.

19.23 WIB, suara gemerisik indahnya menghilang. Menghilang lenyap begitu saja. Bekas tetesan dan titik-titik airnya di tanah menghilang, mungkin menguap. Lesap tak berbekas.

Mungkinkah ini asbab dari sholat istisqa tadi pagi di kota tetangga yang berjarak kurang lebih 20 batu? Dan kota ini, di kota ini yang tidak aku lihat diadakan sholat tersebut mendapat juga percikannya. SubhanAllah...Walhamdulillah...Allahu Akbar.

0 komentar to “Gerimis Di 19.21”

Posting Komentar

Hey © 2008 Template by:
SkinCorner