Tolong jangan dihapus. Ibu Said (juru kunci Mekkah) ia bermimpi ketemu Muhammad Rosulullah saw beliau berpesan ‘kuatkan aqidah dalam ibadah karena dunia sudah goyah dan tua” sebarkan SMS ini ke 20 muslim insyaallah jangka 10 hari akan dapat rizki besar dan bila tidak disebar, tunggu kesulitan yang tiada henti. Demi Allah terbukti.
Beberapa tahun yang lalu, mungkin belasan tahun, saat saya masih duduk di bangku sekolah juga beredar pesan yang sama, hanya saja saat itu berbentuk fotokopi-an. Lagi pula kalau kita baca dengan cermat betapa konyol bunyi sms itu. Coba pikir, sejak kapan ada ibu-ibu menjadi juru kunci Mekkah? Ibu Said lagi namanya, entah orang mana dia kita pun tidak tahu.
Segala bala', rezki dll itu bukan disebabkan anda tidak sebarkan pesan itu. Tapi segalanya adalah kuasa Allah SWT.
Nah, kalau di zaman saya sekolah dulu begini bunyi selebaran dusta itu :
INILAH WASIAT PALSU SYEH ACHMAD YANG BEREDAR DI INTERNET
BERITA PENTING
Berita Untuk Umat Islam Di Seluruh Dunia, surat ini datangnya dari Syekh Achmad di Saudi Arabia
AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMAD SAW
BERITA PENTING
Berita Untuk Umat Islam Di Seluruh Dunia, surat ini datangnya dari Syekh Achmad di Saudi Arabia
AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMAD SAW
Wasiat untuk umat Islam dari Syekh Ahmat seorang
penjaga makam Rasululloh di Madinah, yaitu Masjid Nabawi Saudi
Arabia.
Pada malam takala hamba membaca Al'qur'an di makam Rasululloh, dan hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasululloh SAW, dan beliau berkata, didalam 50.000 orang yang meninggal dunia diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman.
Dikarenakan:
1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya.
2. Orang kaya dan mampu tidak lagi melambangkan/menimbangkan rasa belas kasihan
pada orang miskin.
3. Sudah banyak orang yang tidak mengeluarkan zakat dan berpuasa, tidak sholat dan tidak
menunaikan ibadah haji, padahal mereka-mereka ini mampu melaksanakannya.
Oleh sebab itu wahai Syekh Achmad, hendaklah engkau sabdakan pada semua umat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah.
Demikianlah pesan Rasululloh kepada hamba. Maka berdasarkan pesan Rasululloh tersebut dan oleh karenanya hamba berpesan kepada semua umat Islam didunia:
1. Bersollawahlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW.
2. Janganlah bermalas-malas untuk mengerjakan sholat 5 (lima) waktu.
3. Bersodaqoh dan berzakatlah dengan segera, santuni anak-anak yatim piatu.
4. Berpuasalah di bulan Ramadhan, serta kalau mampu tunaikan segera ibadah Haji.
Pada malam takala hamba membaca Al'qur'an di makam Rasululloh, dan hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasululloh SAW, dan beliau berkata, didalam 50.000 orang yang meninggal dunia diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman.
Dikarenakan:
1. Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya.
2. Orang kaya dan mampu tidak lagi melambangkan/menimbangkan rasa belas kasihan
pada orang miskin.
3. Sudah banyak orang yang tidak mengeluarkan zakat dan berpuasa, tidak sholat dan tidak
menunaikan ibadah haji, padahal mereka-mereka ini mampu melaksanakannya.
Oleh sebab itu wahai Syekh Achmad, hendaklah engkau sabdakan pada semua umat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah.
Demikianlah pesan Rasululloh kepada hamba. Maka berdasarkan pesan Rasululloh tersebut dan oleh karenanya hamba berpesan kepada semua umat Islam didunia:
1. Bersollawahlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW.
2. Janganlah bermalas-malas untuk mengerjakan sholat 5 (lima) waktu.
3. Bersodaqoh dan berzakatlah dengan segera, santuni anak-anak yatim piatu.
4. Berpuasalah di bulan Ramadhan, serta kalau mampu tunaikan segera ibadah Haji.
INILAH WASIAT PALSU SYEH ACHMAD YANG BEREDAR DI INTERNET
BERITA DARI MASJID NABAWI
BERITA PENTING BERITA
UNTUK UMMAT ISLAM DI SELURUH DUNIA.SURAT INI DATANGNYA DARI SYECKH ACHMAD DI
SAUDI ARABIA.
"AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA
ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD SAW, WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM DARI SYECKH
ACHMAD SEORANG PENJAGA MAKAM RASULULLAH DI MADINAH, YAITU DI MESJID NABAWI SAUDI
ARABIA.
"Pada malam tatkala hamba membaca Al'Quran di makam
Rasulullah, dan hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba
bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, "didalam 60.000 orang yang
meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman,
dikarenakan:
Seorang istri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya. Orang yang kaya yang mampu, tidak lagi melambangkan atau menimbangkan rasa belas kasih kepada orang-orang miskin. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka-mereka ini mampu melaksanakan.
Oleh sebab itu wahai Syechk Achmad engkau sabdakan kepada
semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah
SWT."
Demikian pesan Rasulullah kepada hamba, Maka berdasarkan
pesan Rasulullah tersebut dan oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap ummat
Islam di dunia :
Bersalawatlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW. Janganlah bermalas-malasan untuk mengerjakan sholat 5 (lima) waktu. Bershadaqoh dan berzakatlah dengan segera, santuni anak-anak yatim piatu. Berpuasalah di bulan ramadhan serta kalau mampu tunaikan segera ibadah haji.
PERHATIAN:
Bagi siapa saja yang membaca surat ini hendaklah menyalin
/mengcopynya untuk disampaikan kepada orang-orang lain yang beriman kepada hari
penghabisan / kiamat. Hari kiamat akan segera tiba dan batu bintang akan terbit,
Al'Quran akan hilang dan matahari akan dekat diatas kepala, saat itulah manusia
akan panik. Itulah akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu
dalam jiwa.
Dan Barang siapa yang menyebarkan surat ini sebanyak
20(dua puluh) lembar dan disebarkan kepada teman-teman/rekan-rekan anda. Atau
Masyarakat Islam sekitarnya, maka percayalah anda akan memperoleh keuntungan
setelah dua minggu kemudian. Telah terbukti pada seorang pengusaha di Bandung,
setelah membaca dan menyalinnya juga menyebarkan sebanyak 20 (dua puluh) lembar,
maka dalam jangka waktu 2 (dua) minggu kemudian, dia mendapat keuntungan yang
sangat luar biasa besarnya.
Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan
membuang surat ini, dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu
harta/benda yang sangat dicintai dan disayanginya. Perlu diingat kalau kita
sengaja tidak memberitahukan surat ini kepada orang lain, maka tunggulah saatnya
nasib apa yang akan anda alami, dan jangan menyesal apabila mendapat bencana
secara tiba-tiba atau kerugian yang sangat besar.
Sebaliknya jika Anda segera menyalin/mengcopynya dan
menyebarkannya kepada orang lain, maka anda akan mendapatkan keuntungan besar
atau rezeki yang tiada disangka-sangka.
Surat ini ditulis S.T. STAVIA sejak itu surat ini
menjelajah dan mengelilingi dunia, dan pada akhirnya sampai kepada
Anda.
Percayalah beberapa hari lagi sesuatu akan datangkepada
Anda dan keluarga Anda.
KEJADIAN-KEJADIAN YANG TELAH TERBUKTI !
-
Tn. Mustafa mantan menteri Nasabah Malaysia,dipecat dari jabatannya karena beliau lupa setelah menerima surat ini, tidak menyebarkannya,
-
kemudian beliau ingat surat ini, lalu beliau menyalinnya dan menyebarkannya sebanyak 20 lembar. Beberapa lama kemudian beliau dilantik kembali menjadi menteri Kabinet.
-
Tn. Gojali mantan menteri Malaysia telah menerima surat ini, kemudian beliau menyalinnya sebanyak 20 lembar dan menyebarkannya,dan beberapa hari kemudian beliau mendapat keuntungan yang luar biasa besarnya.
Dengan adanya kejadian-kejadian tersebut diatas sebagai
bukti, untuk itu saya sarankan agar Anda tidak merahasiakannya, dan anda
segeralah menyebarkannya untuk teman-teman atau rekan-rekan Anda. Tunggu kabar
baik dalam waktu dua minggu setelah Anda menyebarkan surat ini. Allah SWT akan
meridho'i niat baik Anda,selamat bertugas dan berkarya.
Salam,PENJAGA MAKAM RASULULLAH SAW SYECKH ACHMAD-MADINAH
Selebaran wasiat palsu di atas (yang sekarang beredar dalam bentuk sms atas nama Ibu Said) sudah dijawab oleh
Syaikh Abdullah Bin Abdul Aziz Bin Baz, Mufti Saudi Arabia. Penerbit Departemen Agama Saudi Arabia. Dalam Edisi Indonesia “Waspada terhadap Bid’ah”.
Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, ditujukan kepada siapa saja
diantara orang-orang Islam yang mendapatkan surat ini, semoga Allah
menjaga mereka dengan agama Islam, dan melindungi kita serta mereka dari
kejahatan para pendusta yang bohong dan tengik.
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Amma ba’du :
Kami telah membaca edaran yang dinisbatkan kepada Syaikh Ahmad Khodim Al Haram An Nabawi, dengan judul :
“Ini adalah wasiat dari Madinah Munawwarah dari Ahmad Khodim Al Haram An Nabawi ”
Dalam wasiat ini dikatakan : pada suatu malam Jum’at aku pernah tidak
tidur, membaca Al Qur’an, dan setelah membaca Asma’ul Husna aku bersiap
siap untuk tidur, tiba tiba aku melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wa sallam yang telah membawa ayat ayat Al Qur’an dan hukum hukum yang
mulia, kemudian beliau berkata : wahai Syaikh Akhmad, aku menjawab : ya,
ya Rasulullah, wahai orang yang termulia diantara makhluk Allah, beliau
berkata kepadaku : aku sangat malu atas perbuatan buruk manusia itu,
sehingga aku tak bisa menghadap Tuhanku dan para malaikat, karena dari
hari Jum’at ke Jum’at telah meninggal dunia sekitar seratus enam puluh
ribu jiwa (160 000) dengan tidak memeluk agama Islam .
Kemudian beliau menyebut contoh contoh dari perbuatan maksiat itu,
dan berkata : “maka wasiat ini sebagai rahmat bagi mereka dari Allah
MahaPerkasa”, selanjutnya beliau menyebutkan sebagian tanda tanda hari
kiamat dan berkata :” wahai Syaikh Ahmad, sebarkanlah wasiat ini kepada
mereka, sebab wasiat ini dinukil dari Lauhul Mahfudz, barang siapa yang
menulisnya dan mengirimnya dari suatu negara ke negara lain, dari suatu
tempat ke tempat yang lain, baginya disediakan istana dalam sorga, dan
barang siapa yang tidak menulis dan tidak mengirimnya, maka haramlah
baginya syafaatku di hari kiamat nanti, barang siapa yang menulisnya
sedangkan ia fakir maka Allah akan membuat dia kaya, atau ia berhutang
maka Allah akan melunasinya, atau ia berdosa maka Allah pasti
mengampuninya, dia dan kedua orang tuanya, berkat wasiat ini, sedangkan
barang siapa yang tidak menulisnya maka hitamlah mukanya di dunia dan
ahirat”.
Kemudian beliau melanjutkan :” Demi Allah 3x wasiat ini adalah benar,
jika aku berbohong, aku keluar dari dunia ini dengan tidak memeluk
agama Islam, barang siapa yang percaya kepada wasiat ini, ia akan
selamat dari siksaan neraka, dan jika tidak percaya maka kafirlah ia”.
Inilah ringkasan dari wasiat bohong yang dikatakan dari Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wa sallam itu, kita telah berkali kali mendengar
wasiat bohong ini, yang mana telah tersebar luas dikalangan umat manusia
secara terus menerus, anehnya hal ini sangat laku dikalangan umum.
Dalam wasiat tersebut terdapat beberapa ungkapan yang saling kontradiktif, diantaranya pendusta itu mengatakan bahwa ia (Syaikh Ahmad) melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak tidur, berarti ia melihatnya ketika berjaga (tidak dalam mimpi), ia juga telah mendakwakan (dalam wasiat itu) berbagai hal yang jelas jelas bohong dan bathil, dan kami akan terangkan nanti Insya Allah.
Pada tahun tahun yang lalu kami telah menjelaskan kepada semua orang
tentang kebohongan dan kebatilan wasiat itu secara terang-terangan,
ketika kami membaca selebaran terahir ini, kami ragu-ragu menulisnya,
karena jelas kebatilannya dan keberanian pembohong itu, dan kami tidak
menduga sebelumnya hal itu bisa laku di kalangan orang-orang berakal
sehat, bahkan banyak dari kawan kami yang memberitahukan, bahwa wasiat
bohong itu telah tersebar diantara mereka, dan ada yang mempercayainya.
Atas dasar itu semua kami memandang perlu untuk menulisnya ;
menjelaskan ketidakbenaran dan kebohongan wasiat itu terhadap Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga tak seorangpun dapat tertipu
olehnya.
Barang siapa diantara para ahli ilmu yang beriman dan orang orang
yang berfikiran sehat mau mempelajarinya, niscaya ia akan tahu bahwa hal
itu adalah kebohongan ditinjau dari beberapa segi, kami telah
menanyakan kepada keluarga dekat Syaikh Ahmad yang wasiat bohong itu
dinisbatkan kepadanya, tetapi mereka mengingkari kebohongan itu, bahkan
hal itu merupakan pembohongan terhadap almarhum Syaikh Ahmad, sebab
beliau belum pernah mengatakannya sama sekali, dan beliau telah lama
meninggal dunia, seandainya Syaikh Ahmad tersebut maupun yang lebih
hebat daripadanya mendakwakan bahwasanya ia melihat Nabi Muhammad ketika
sedang tidur atau berjaga, kemudian mewasiatkan seperti ini, pasti kita
tahu bahwa hal itu bohong belaka, atau yang mengatakan kepadanya setan
bukan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, berdasarkan keterangan
keterangan di bawah ini.
Diantaranya : bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak
akan dapat dilihat oleh seseorang ketika ia berjaga setelah beliau
wafat, jika ada dari kalangan sufi yang mendakwakan bahwasanya ia
melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika ia berjaga
setelah ia wafat, atau beliau menghadiri peringatan maulid atau yang
lainnya, maka betul-betul ia telah berbuat salah dan menyeleweng, karena
sesungguhnya mayat itu akan bangkit dari kuburnya pada hari kiamat,
bukan di dunia sekarang ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Kemudian sesudah itu sesungguhnya kamu sekalian pasti akan mati, kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat” (QS. Al Mu’minun, 15-16).
Dengan demikian berarti Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan
bahwasanya kebangkitan mayat itu pada hari kiamat bukan di dunia seperti
sekarang ini, barang siapa yang menyalahi itu berarti ia jelas
pembohong dan penyeleweng, ia tidak mengetahui kebenaran sebagaimana
telah diketahui oleh ulama salaf, para sahabat Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wa sallam, dan para pengikut mereka dengan sebaik-baiknya.
Kedua : bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan
mengatakan sesuatu berlawanan dengan yang hak, baik di masa hidupnya
maupun sesudah wafatnya, dan wasiat di atas tadi benar-benar telah
menyalahi syariatnya secara terang terangan ditinjau dari beberapa segi
seperti di bawah ini.
Memang kadang kadang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dapat
dilihat dalam mimpi, barang siapa yang melihat wajah beliau yang mulia,
berarti ia betul-betul melihatnya, karena syetan tidak bisa meyerupai
wajah beliau, sebagaimana hal itu dijelaskan dalam hadits hadits shohih.
Yang paling penting ialah bagaimana keimanan orang yang mimpi tersebut,
kejujurannya, keadilannya, hafalannya, agamanya dan amanatnya ? Apakah
ia melihat wajah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam atau yang
lainnya ? Jika ada hadits disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wa sallam di masa hidupnya diriwayatkan tidak melalui jalur orang orang
terpercaya, adil dan kuat hafalannya, maka hadits tersebut tidak bisa
dijadikan landasan huhum (argumen), atau hadits tersebut melalui jalur
di atas, tapi bertentangan dengan riwayat para perowi lain yang lebih
terpercaya dan lebih kuat hafalannya, sedangkan tidak ada jalur sanad
yang lain untuk dikorelasikan, maka yang pertama dimansukh (dihapus masa
berlakunya) oleh yang kedua, dan tidak boleh diamalkan, dan hadits
kedua sebagai nasikh, boleh diamalkan dengan syarat syarat tertentu jika
memungkinkan, jika tidak memungkinkan untuk dikorelasikan maka yang
lebih lemah hafalannya dan lebih rendah tingkat keadilannya harus
ditinggalkan, berarti kedudukan hadits tadi syadz (bertentangan dengan
hadits lain yang lebih shahih) dan tidak bisa diamalkan.
Sekarang bagaimana dengan penyampaian wasiat yang tidak diketahui
bahwa ia telah menukil dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam,
tidak diketahui keadilan dan amanatnya ? Benar-benar wasiat ini harus
ditinggalkan dan tidak perlu diperhatikan, walaupun isinya tidak
bertentangan dengan syariat Islam, dan harus lebih ditinggalkan jika
wasiat itu mencakup hal hal yang menunjukkan kebatilan dan kebohongan
terhadap Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan mencakup
pensyariatan agama yang tidak diizinkan oleh Allah, sedangkan Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Barang siapa yang mengatakan sesuatu hal (yang dinisbatkan kepada saya) yang saya sendiri tidak pernah mengatakannya maka bersiaplah ia menduduki tempatnya dari api neraka”.
Pendusta itu telah mengatakan wasiat itu dari Rasulullah, sedangkan
beliau tidak pernah mengatakannya, berarti ia telah berdusta pada
Rasulullah dan pada dirinya sendiri, bagaimana ia akan bebas dari azab
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat pedih itu, jika ia tidak
cepat-cepat bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan
memberitahukan kepada khayalak ramai bahwa ia telah mendakwakan dengan
kebohongan wasiat itu atas diri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam,
sebab orang yang telah menyebarkan kebatilan diantara manusia tidak
akan diterima taubatnya kecuali dengan mengumumkannya, sehingga
diketahui oleh mereka bahwa ia telah kembali kepada jalan yang lurus.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya orang orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan, berupa keterangan keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat(pula)oleh semua (makhluk)yang dapat melaknat, kecuali mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebaikan), maka terhadap merekalah Aku (Allah) menerima taubatnya dan Akulah penerima taubat lagi MahaPenyayang” (QS. Al Baqarah, 159-160).
“Sesungguhnya orang orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan, berupa keterangan keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat(pula)oleh semua (makhluk)yang dapat melaknat, kecuali mereka yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebaikan), maka terhadap merekalah Aku (Allah) menerima taubatnya dan Akulah penerima taubat lagi MahaPenyayang” (QS. Al Baqarah, 159-160).
Dalam ayat di atas, Allah telah menjelaskan barang siapa yang
menyembunyikan suatu kebenaran, maka taubatnya tidak akan diterima,
kecuali jika ia mengadakan perbaikan dan menjelaskan kebenaran tersebut,
Allah telah menyempurnakan agama-Nya bagi hamba-Nya, dan menyempunakan
ni’mat-Nya kepada mereka dengan mengutus Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wa sallam, dan wahyu yang diturunkan kepadanya adalah sempurna,
beliau tidak akan dicabut nyawanya kecuali telah disempurnakan
agama-Nya, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman-Nya :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nu’matKu, dan telah Kuridloi Islam sebagai agama bagimu” (QS. Al Maidah, 3).
Pendusta wasiat ini telah datang pada abad keempat belas untuk
mengelabuhi manusia dan mensyariatkan kepada mereka agama baru, barang
siapa yang mengikutinya, maka baginya disediakan sorga, dan barang siapa
yang menolak syariat itu, maka baginya disediakan neraka. Dengan
demikian ia hendak menjadikan wasiat ini lebih baik dari Al Qur’an, yang
mana jika seseorang tidak menulisnya dan tidak mengirimkannya dari
suatau negara ke negara lainnya diharamkan baginya syafaat Nabi Muhammad
Shalallahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat, ini merupakan
pembohongan yang paling hina dan jelas sekali, betapa tidak punya malu
pembohong itu, ia telah berani berbuat bohong, kerena barang siapa yang
menulis Al Qur’an yang mulia dan mengirimkannya dari suatu negara ke
negara yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, tidak
akan mendapatkan keutamaan seperti itu jika ia tidak mengamalkan
kandungannya, bagaimana ia bisa memperoleh keutamaan itu jika hanya
menulis dan mengirimkan wasiat bohong itu dari suatu negara ke negara
yang lain.
Barang siapa yang tidak menulis Al Qur’an dan tidak mengirimkannya
dari suatu negara ke negara yang lain, maka tidak diharamkannya baginya
syafaat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, jika ia benar-benar
mengimaninya dan mengikuti syariatnya, satu kebohongan dalam wasiat ini
saja sudah menjadi bukti atas kebatilannya, kebohongannya yang jelas,
kecerobohan, kebodohan, dan jauhnya dari ajaran Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wa sallam.
Selain apa yang telah kami sebutkan tadi, masih banyak lagi hal-hal
yang menunjukkan ketidakbenaran wasiat tersebut, walaupun pendusta itu
bersumpah seribu kali atau lebih atas kebenarannya.
Seandainya pembuat wasiat itu bersumpah, jika ia berdusta pasti ia
akan tertimpa azab yang sangat pedih sebagai saksi atas kebenarannya,
maka tetap ia tidak bisa dipercaya, dan wasiat itu tidak berubah menjadi
benar, bahkan saya berani bersumpah demi Allah dan demi Allah, bahwa
perbuatan itu merupakan kebohongan yang paling besar dan kebatilan yang
paling hina, kita bersaksi kepada Allah dan kepada malaikat yang telah
datang kepada kita dan kepada kaum muslimin yang telah memperoleh
tulisan ini, suatu kesaksian kita sampaikan kepada Allah, bahwasanya
wasiat ini dusta dan bohong kalau dinisbatkan kepada Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam, semoga Allah membuat hina orang orang yang
menisbatkan wasiat itu kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam,
dan menyiksanya sesuai dengan perbuatannya.
Diantara sekian banyak kebatilan dan kebohongan wasiat tersebut adalah :
Pertama :
Isi kandungan wasiat tersebut yang berbunyi :” karena dari Jum’at ke Jum’at telah meninggal dunia sekitar 160.000 orang dengan tidak memeluk agama Islam ”, kerena hal itu merupakan ilmu ghaib, dan wahyu bagi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah berhenti setelah beliau wafat, sedangkan pada masa hidupnya beliau tidak tahu ilmu ghoib, mana mungkin hal itu bisa terjadi sepeninggal beliau?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghoib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat, aku mengetahui apa yang telah diwahyukan kepadaku, katakanlah, apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat ? maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?” (QS. Al An’am, 50).
“Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang
mengetahui perkara ghoib, kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui
kapan mereka akan dibangkitkan” (QS. An Naml, 65).
Dalam hadits shahih disebutkan, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Banyak orang orang yang dijauhkan dari telagaku pada hari kiamat nanti, maka aku berkata : ya Rabb, mereka adalah sahabat sahabatku, mereka sahabat sahabatku, maka dikatakan kepadaku : sesungguhnya engkau tidak tahu tentang apa yang mereka perbuat setelah engkau wafat ?, maka aku berkata sebagaimana hamba sholeh(Nabi Isa) berkata :” Dan aku menjadi saksi bagi mereka selama aku hidup bersama mereka, maka setelah Engkau telah mewafatkan aku, Engkaulah yang menjadi penguasa bagi mereka dan sesungguhnya Engkau MahaMengetahui atas segala sesuatu”.
Kedua :
Ungkapan yang mengatakan : “barang siapa yang menulisnya sedangkan ia orang fakir, maka Allah akan menjadikan kaya, atau ia berhutang maka Allah akan melunasinya, atau ia berdosa maka Allah akan mengampuninya serta kedua orang tuanya berkat wasiat ini, … dan seterusnya”, ini merupakan kebohongan besar dan bukti nyata atas kebohongan pedusta itu, betapa ia tidak punya malu terhadap Allah dan hamba hambaNya, karena ketiga hal di atas tidak bisa dicapai hanya dengan menulis Al Qur’an, apalagi menulis wasiat ini yang jelas batilnya, tidak lain pelaku dosa ini hanyalah akan mengkaburkan manusia saja, serta menjadikan mereka selalu bergantung kepada wasiat itu, sehingga mereka mau menulisnya dan mengelu elukan keutamaan yang dijanjikan, dengan meninggalkan tuntunan yang telah disyari’atkan Allah kepada hamba hambaNya, ia menjadikan wasiat itu sebagai sarana mencapai kekayaan, membayar hutang, dan ampunan Tuhan, kita berlindung kepada Allah dari kehinaan, mengikuti hawa nafsu dan syetan.
Ungkapan yang mengatakan : “barang siapa yang menulisnya sedangkan ia orang fakir, maka Allah akan menjadikan kaya, atau ia berhutang maka Allah akan melunasinya, atau ia berdosa maka Allah akan mengampuninya serta kedua orang tuanya berkat wasiat ini, … dan seterusnya”, ini merupakan kebohongan besar dan bukti nyata atas kebohongan pedusta itu, betapa ia tidak punya malu terhadap Allah dan hamba hambaNya, karena ketiga hal di atas tidak bisa dicapai hanya dengan menulis Al Qur’an, apalagi menulis wasiat ini yang jelas batilnya, tidak lain pelaku dosa ini hanyalah akan mengkaburkan manusia saja, serta menjadikan mereka selalu bergantung kepada wasiat itu, sehingga mereka mau menulisnya dan mengelu elukan keutamaan yang dijanjikan, dengan meninggalkan tuntunan yang telah disyari’atkan Allah kepada hamba hambaNya, ia menjadikan wasiat itu sebagai sarana mencapai kekayaan, membayar hutang, dan ampunan Tuhan, kita berlindung kepada Allah dari kehinaan, mengikuti hawa nafsu dan syetan.
Ketiga :
Isi kandungannya yang berbunyi :”Sedangkan barang siapa yang tidak menulisnya, maka hitamlah mukanya di dunia dan akhirat”.
Isi kandungannya yang berbunyi :”Sedangkan barang siapa yang tidak menulisnya, maka hitamlah mukanya di dunia dan akhirat”.
Ini juga merupakan kebohongan besar dan bukti nyata atas kebatilan
wasiat tersebut serta pengecutnya pendustanya, mana ada orang yang
berakal akan menerima perkataan itu, pembawa wasiat itu adalah seorang
manusia yang hidup pada abad keempat belas hijriyah, dan tidak diketahui
identitasnya, ia mendakwakan kebohongan atas diri Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wa sallam dengan anggapan bahwa barang siapa yang menulisnya
akan dijamin dengan tiga jaminan di atas.
MahaSuci Engkau Ya Allah, ini merupakan kebohongan yang besar, bukti
bukti dan realita yang secara empiris telah menunjukkan atas kebohongan
pendusta itu, betapa besar dosanya di sisi Allah, sebab kelancangannya
benar-benar ia tidak punya malu terhadap Allah dan semua manusia, karena
telah banyak orang yang tidak menulis wasiat ini, namun mereka toh
mukanya tidak hitam, di lain pihak telah banyak orang yang menulis
wasiat ini, namun mereka masih juga tetap tidak bisa membayar hutangnya,
dan tetap saja dalam kefakirannya.
Maka marilah kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari
kecenderungan hati dan dari kotoran dosa, sifat-sifat dan
balasan-balasan di atas tidak pernah di janjikan oleh syariat yang mulia
bagi orang orang yang menulis kitab suci Al Qur’an, kitab yang paling
mulia dan paling agung, bagaimana hal itu bisa dicapai oleh orang yang
menulis wasiat bohong, wasiat yang mencakup berbagai kebatilah, dan
dihiasi bermacam macam kekafiran.
MahaSuci Allah, alangkah sabarnya Dia (Allah) terhadap hamba hamba yang berbuat dusta atas-Nya.
Keempat :
Isi wasiat ini berbunyi :”Barang siapa yang percaya kepada wasiat ini, pasti akan selamat dari siksaan neraka, jika tidak percaya kafirlah dia”.
Isi wasiat ini berbunyi :”Barang siapa yang percaya kepada wasiat ini, pasti akan selamat dari siksaan neraka, jika tidak percaya kafirlah dia”.
Ini juga merupakan keberanian yang luar biasa untuk berbuat bohong,
dengan kebatilannya pendusta itu mengajak semua manusia untuk
mempercayai tipu dayanya, ia mengira bahwasanya mereka akan selamat dari
api neraka jika memang mau mempercayainya, dan barang siapa yang tidak
mempercayainya maka ia pantas dianggap kafir, demi Allah, pembohong itu
tidak mengatakan sesuatu yang haq, bahkan sebaliknya, jika ada orang
yang mempercayainya maka ia pasti dianggap kafir, bukan orang yang
mendustakannya karena dakwaannya tidak berdasar dalil.
Kita bersaksi kepada Allah, bahwasanya dakwaan itu adalah bohong
belaka, pendusta itu hendak mensyariatkan kepada manusia apa apa yang
tidak di izinkan Allah, dan sengaja memasukkan sesuatu hal baru dalam
agama mereka apa apa yang tidak ada didalamnya, sedangkan Allah telah
melengkapi dan mencukupkan agama umat ini, sejak empat belas abad yang
silam, yaitu sebelum datangnya pendusta ini.
Maka berwaspadalah, wahai para sidang pembaca dan kawan-kawan
seagama, janganlah percaya terhadap dakwaan-dakwaan dusta seperti ini,
jauhilah penyebarannya di kalangan anda sekalian, karena yang haq selalu
disinari oleh cahaya yang tidak kabur, carilah kebenaran disertai
dalilnya, bertanyalah kepada para Ulama jika kamu mendapatkan kesulitan,
dan janganlah tertipu oleh sumpah sumpah bohong pendusta, karena iblis
telah bersumpah kepada kedua orang tua kita yaitu Adam dan Hawa,
bahwasanya ia sebagai penasehat bagi keduanya, padahal ia tak lain
adalah gembong penghianat dan pendusta ulung, sebagaimana yang
diceritakan Allah dalam Al Qur’an :
“Dan dia (syetan) bersumpah kepada keduanya (Adam dan Hawa),
sesungguhnya saya adalah termasuk orang orang yang memberi nasehat
kepadmu sekalian ” (QS. Al A’raf, 21).
Maka dari itu, anda sekalian harus selalu waspada terhadap pendusta
ini dan para pengikutnya, sebab banyak diantara mereka yang mempunyai
sumpah bohong, mengingkari janji, dan menghiasi perkataan-perkataannya
untuk membujuk dan menyesatkan.
Semoga Allah tetap memelihara kami, anda sekalian dan kaum muslimin
semua dari segala kejahatan syetan, fitnah orang-orang yang menyesatkan,
penyelewengan orang orang yang menyimpang, dan tipu daya musuh musuh
Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka hendak membaurkan agama dan memadamkan
cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka dan mengkaburkan agamaNya bagi
umat manusia, tetapi Allah pasti menyempurnakan cahaya-Nya serta
menolong agama-Nya, walaupun musuh musuh-Nya baik dari kelompok syetan
dan pengikutnya maupun orang orang kafir dan atheis itu tidak rela.
Adapun hal hal yang telah disebutkan pendusta ini tentang timbulnya
kemungkaran-kemungkaran adalah realitas, dan Al Qur’an dan hadits pun
telah memperingatkan kita sejauh mungkin, pada keduanya (Al Qur’an dan
Hadits) terdapat hidayah dan kecukupan.
Mari kita memohon kepada Allah, agar berkenan memperbaiki keadaan
kaum muslimin dan memberi karunia kepada mereka untuk tetap mengikuti
yang haq dan tetap konsisten dalam menjalankannya, serta mau bertaubat
kepada-Nya dan meminta ampunan-Nya dari segala macam dosa, karena
sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat, Pemurah dan berkuasa atas segala
galanya.
Adapun yang telah disebutkan tentang tanda-tanda hari kiamat, maka
hal itu sudah dijelaskan oleh hadits-hadits shahih, selain juga Al
Qur’an telah menyinggung sebagian saja, barang siapa yang ingin
mengetahuinya ia dapat mendapatkannya pada bab-bab tertentu dalam buku
buku hadits serta karangan karangan para ahli ilmu dan iman.
Akhirnya, sudah cukup jelas bagi kita bahwa kebohongan pendusta itu
tidak diragukan lagi, karena ia telah mengkaburkan dan mencampur adukan
antara yang haq dan yang batil, cukup Allahlah sebagai penolong kita,
Dia sebaik baik pelindung, tak ada kekuasaan dan kekuatan apapun kecuali
di tangan Allah.
Wallahu A’lam.
Di Indonesia beredar selebaran maupun pesan lewat telepon seluler yang bertuliskan dari seorang penjaga makam Rasul bermimpi bertemu Nabi SAW. Ada peringatan, bagi yang menerimanya wajib menyebarkan kepada masyarakat. Kalau tidak ia akan celaka. Benarkah itu dari penjaga makam Rasul?
Itu bohong dan dosa besar orang yang melakukannya. Kejadian serupa pernah berlangsung di Madinah puluhan tahun silam. Di Madinah sendiri banyak orang yang percaya itu. Kalau Anda mendapatkan selebaran itu, disobek-sobek saja. Tidak akan terjadi apa-apa. Tidak akan celaka, karena itu bohong.
Di selebaran itu tertanda nama Syekh Ahmad. Sudah 51 tahun saya bertugas di makam Nabi dan saat ini menjadi kepala, tidak pernah ada penjaga makam yang bernama Ahmad. Saya yakin itu perbuatan musuh-musuh Islam. Mereka hendak merusak keimanan kita melalui penyebaran khurafat.
Syekh Abu Bakar Jazairi, seorang ahli tafsir di Madinah, pernah mengatakan selebaran seperti itu dari musuh-musuh Islam yang sengaja disebarkan untuk merusak akidah umat. Bayangkan, apa yang terjadi jika praktik-praktik syirik merebak di Makkah dan Madinah. Kalau kita percaya selebaran itu, umat Islam dari seluruh dunia jauh-jauh datang ke tanah suci hanya akan tertular perbuatan syirik.
Dan dari negara tetangga juga ada fatwa tentang selebaran wasiat palsu itu :
Majlis Fatwa Kebangsaan 1978 mengesahkan surat ini ditulis oleh paderi-paderi
biara Blessings of St Antonio, Texas, USA pada tahun 1974/75 untuk mengelirukan
umat Islam. Penulis asal surat ini ialah mendiang Father Francis Jose de Villa,
seorang paderi Katolik dari Argentina berketurunan Arab-Syria (bekas penganut
Islam, nama asalnya Mohamed Elias Skanbeg). Dia pernah bertugas di Instituto
Sacristo Convocione Reliogioso di Brindisi, Itali sebagai mubaligh Katolik
antara tahun 1966-1968di bawah Cardinal Agostino Casaroli. Father de Villa
meninggal dunia pada tahun 1980 di Texas dalam usia 54 tahun.
Menurut Allahyarham Sayyed Mohamed Raisuddin Al-Hashimi
Al-Quraisy, penjaga makam Rasulullah SAW di Madinah antara tahun 1967- hingga
1979, tidak ada penjaga makam bernama Sheik Ahmad antara tahun 1881 hingga 1979.
Penjaga makam di Madinah ialah:
-
Sayyed Turki Abu Mohamed Abdul Razaque Al-Hashimi Al-Quraisy (1881-meninggal dunia 1932),
-
anaknya Sayyed Hashim Abu Faisal Abdul Jalil Al-Hashimi Al-Quraisy (1932-meninggal dunia 1934),
-
adiknya Sayyed Abdul Karim Mutawwi Al-Hashimi Al-Quraisy (1934-bersara 1966) dan
-
anak saudaranya Sayyed Mohamed Raisuddin bin Mohamed bin Abdul Razaque Al- Hashimi Al-Quraisyi (1967-meninggal dunia 1979).
Bekas menteri besar Perak Allahyarham Tan Sri Mohamed
Ghazali Jawi bertaubat dan mengucap kalimah syahadat sekali lagi di hadapan Kadi
Daerah Kinta pada tahun 1976 setelah beliau mengaku pernah menerima dan mengirim
surat ini kepada dua puluh orang kawannya. Peristiwa ini berlaku tidak lama
sebelum beliau meninggal dunia. Bekas Kadi Daerah Kinta meminta beliau mengucap
semula kerana bimbang beliau telah gugur syahadah (murtad).
Allahyarham Datuk Shafawi Mufti Selangor mengisytiharkan
bagi pihak Majlis Fatwa Kebangsaan bahawa barang siapa dengan sengaja
menyebarkan risalah ini adalah "melakukan syirik dan tidak mustahil jatuh murtad
melainkan dia bertaubat dan menarik balik perbuatannya itu terhadap sesiapa yang
telahpun dikirimkan risalah ini". (Surat Keputusan Majlis Fatwa Kebangsaan
Malaysia Bil.7/78/I).
Keputusan ini diiktiraf oleh Majlis Raja-raja Melayu
dalam mesyuaratnya di Pekan pada 16 Oktober 1978, dipengerusikan oleh Almarhum
Sultan Idris Shah, Perak.
Menurut Majlis Fatwa Kebangsaan 1978, menyebar surat ini
"termasuk dalam menyekutukan Allah S.W.T. dengan syirik yang amat besar
(shirk-i-kubra) serta mempermainkan Rasulullah S.A.W. serta menyebar dengan niat
tidak baik kekeliruan dan muslihat di kalangan umat Islam.". Lagipun,"surat ini
menggambarkan pembohongan yang amat besar terhadap junjungan besar Nabi Muhammad
S.A.W. serta ajaran baginda kerana menggambarkan SHEIK AHMAD sebagai perawi
hadith sesudah kewafatan baginda".
Allahyarham Datuk Sheik-ul-Islam Mufti Kedah dalam
Risalat Al-Aman 1983/Bil 8, surat ini "paling kurang menimbulkan syirik kecil
dan murtad secara tidak sengaja terkeluar dari Islam, serta syirik yang besar
jika sengaja maka taubatnya tidak sah melainkan dibuat dengan sesungguhnya.
Adapun jika seseorang itu menyalin surat ini kepada umat Islam lain, jatuhlah
hukum ke atasnya mentablighkan perkara syirik dan khurafat. Sesungguhnya ulamak
sependapat perbuatan itu sungguh besar syiriknya dan boleh mengakibatkan murtad
walaupun tanpa sadar si-pengirim."
Jadi, semua sudah jelas, pesan (sms) atau surat wasiat itu adalah palsu. Berhati-hatilah, dan jangan mudah terpengaruh, jaga keimanan anda.