Hari Raya Aidil Fitri 1434 H hari kedua bertepatan hari Jum'at 2 Syawal 1434 H, saya dan istri saya berangkat dari kota Kijang menuju kota Tanjung Pinang. Sekitar setengah jam perjalanan kami sampai di kota ini. Saya memarkirkan sepeda motor saya dekat pelantar menuju ke Pulau Penyengat. Di sekitar pelantar sudah ramai pengunjung yang juga akan menyeberang menuju Pulau Penyengat.
Saya dan istri saya langsung naik ke atas boat yang akan menuju ke Pulau Penyengat bersama pengunjung lainnya.Perlahan dan pasti haluan boat membelah lautan.
Pulau Penyengat yang berada di seberang kota Tanjung Pinang ditempuh sekitar 10-15 menit saja. Dan kami pun sudah sampai di dermaga di Pulau Penyengat.
Saat turun alias keluar dari boat kami para penumpang dikenakan ongkos perjalanan Rp.6.000 (enam ribu rupiah) saja.
Dan Alhamdulillah setelah selama 13 tahun saya tidak mengunjungi Pulau Penyengat, akhirnya hari ini Jum'at 2 Syawal 1434 H saya berkesempatan berkunjung ke pulau bersejarah ini lagi. kali ini saya tidak pergi sendiri atau bersama teman-teman,tetapi ditemani oleh istri saya.
Setelah sampai di depan Masjid Raya Sultan Riau Penyengat saya tidak ke mesjid langsung, tetapi saya mengajak istri saya berjalan menuju ke Bukit Kursi.
Melewati Gudang Mesiu dan memasuki komplek makam Raja Abdul Rahman, Makam Yang Dipertuan Muda Riau VII dan membacakan Surah Al-Fatihah di sana, saya berjalan menapaki anak tangga di samping makam menuju ke Bukit Kursi. Masuk ke area ini gratis,tidak dipungut biaya.Di kelilingi parit pertahanan atau perlindungan, di benteng Bukit Kursi terdapat beberapa buah meriam yang menghadap ke laut. Bukit Kursi ini merupakan benteng pertahanan.
Jam menunjukkan pukul 11.15 WIB, saya mengajak istri saya menuruni benteng Bukit Kursi untuk menuju ke Masjid Raya Sultan Riau penyengat untuk bersiap menunaikan shoalt fardu Jum'at.
Alhamdulillah saya masuk ke mesjid agak cepat juga,kalau tidak mungkin saya tidak kebagian tempat untuk sholat Jum'at. Jum'ah jamaah sholat Jum'at di hari raya ini ramai.
Selesai menunaikan sholat fardu Jum'at saya melihat ke jalan di bawah mesjid. Semakin ramai pengunjung berdatangan ke Pulau Penyengat.
Di dalam Mesjid Raya Sultan Riau Penyengat ini saya melihat ada terdapat mushaf Al-Qur'an kuno tulisan tangan.
Sudah pukul 13.15 WIB, saya mengajak istri saya keluar mesjid untuk menuju ke balai adat dan berfoto di dalamnya sebelum berpatah balik menyeberang ke kota Tanjung Pinang.
Berduyun-duyun pengunjung berdatangan dan bergerombol pula yang meninggalkan Pulau Penyengat. Jam tiga sore lewat, boat yang kami tumpangi meninggalkan dermaga pulau Penyengat menuju kembali ke kota Tanjung Pinang.
Dan sekali lagi Alhamdulillah kami pun selamat sampai ke kota Tanjung Pinang setelah melakukan perjalanan di hari kedua Hari Raya Aidil Fitri 1434 H ini di Pulau Penyengat.