Hari Rabu 12 Januari 2011, sekitar pukul lima pagi aku keluar rumahku membawa sebuah ransel berjalan kaki untuk mencari taksi untuk menuju kota Tanjung Pinang, meninggalkan kota tercinta Kijang. Sekitar 15 menit aku menunggu di awal pagi,akhirnya aku naik taksi menuju kota Tanjung Pinang. Ada 4 orang penumpang di dalam taksi dengan tujuan yang berbeda.
Sekitar setengah jam kemudian aku sudah sampai di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang.
Aku menanti speedboat yang akan membawaku menyeberang menuju Pulau Batam. Akhirnya ada sebuah speedboat di pagi itu. Aku dan sekumpulan penumpang dengan tujuan Batam segera memasuki speedboat itu.
Harga tiketnya Rp 38.000 untuk sekali jalan, atau one way ticket istilahnya.
Harga tiketnya Rp 38.000 untuk sekali jalan, atau one way ticket istilahnya.
Aku duduk di bagian belakang speedboat. Karena kalau kita naik speedboat dan duduk di kursi bagian belakang, bila terkena gelombang tidak akan begitu terasa keras hentakan yang ditimbulkannya.
Perjalanan dari Pulau Bintan menuju Pulau Batam melalui laut ini ditempuh selama hampir 1 jam lamanya, speedboat juga singgah di Lobam, untuk menurunkan penumpang. Benda berwarna orange di bagian atas tempat duduk di dalam speedboat itu adalah life jacket. Salah satu alat untuk keamanan para penumpang speedboat.
Setelah hampir satu jam, speedboat pun Alhmadulillah sampai dan merapat di pelabuhan Telaga Punggur, Batam. Teman baikku telah menanti untuk menjemputku. Dia sanggup tak pulang ke rumah sepulang dari tempat kerjanya untuk menjemputku. Beberapa saat kami duduk-duduk di sekitar pelabuhan Telaga Punggur, Batam untuk santai sejenak minum teh.
Aku menginap satu malam di rumah temanku ini di daerah Batu Besar, Batam. Pada sore harinya kami jalan-jalan keliling daerah Batu Besar. Hingga sampailah kami di sebuah pantai di Kampung Tua, Batu Besar, Batam.
Aku menginap satu malam di rumah temanku ini di daerah Batu Besar, Batam. Pada sore harinya kami jalan-jalan keliling daerah Batu Besar. Hingga sampailah kami di sebuah pantai di Kampung Tua, Batu Besar, Batam.
Bebatuan di pantai ini lumayan unik dan bagus lho..walau pantai yang kami datangi ini bukanlah pantai yang luas.
Hehehe..kami juga berfoto di sekitar pantai ini. Karena sepertinya beberapa waktu ke depan mungkin daerah ini tak akan pernah ada lagi. Atau tempat ini akan berubah.
Mentari mulai terbenam, dan kami pergi meninggalkan pantai di Kampung Tua, Batu Besar, Batam.
Kamis 13 Januari 2011, jam tujuh pagi aku diantar teman baikku dengan sepeda motornya menuju daerah bernama Simpang Jam di Batam. Dari tempat ini aku akan menuju ke Pelabuhan Sekupang untung melanjutkan perjalanan laut dengan speedboat selama empat setengah jam ke Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau di daratan Sumatera.
Harga tiket speedboat dari Batam ke Tembilahan sebesar Rp. 300.000,-. Kalau beli tiket di pelabuhan Sekupang, hati-hati ya....jangan beli sama calo dengan harga murah. Belilah tiket di konter tiket yang terdapat di samping kanan pintu masuk di dalam bangunan pelabuhan.
Harga tiket speedboat dari Batam ke Tembilahan sebesar Rp. 300.000,-. Kalau beli tiket di pelabuhan Sekupang, hati-hati ya....jangan beli sama calo dengan harga murah. Belilah tiket di konter tiket yang terdapat di samping kanan pintu masuk di dalam bangunan pelabuhan.
Speedboat menuju Tembilahan berukuran agak besar dari speedboat dari Tanjung Pinang ke Batam. Di bagian atas terdapat juga perlengkapan pelampung berwarna orange.
Dan..ada kantong plastik kresek hitam tergantung di tiang dalam speedboat..untuk persiapan para penumpang yang mual dan ingin muntah karena mabuk laut.
Mesin suzuki 200 pk 4 buah di speedboat melaju di tengah lautan tenang di pagi Kamis pukul 9 pagi WIB meninggalkan Pulau Batam. Speedboat juga singgah di beberapa pulau untuk menurunkan penumpang. Dan di siang harinya sekitar pukul setengah dua aku sudah sampai di kota Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau. Dari pelabuhan, aku berjalan kaki menuju Jalan P.Hidayat di Parit 13 menuju rumah paman dan makcikku. Sudah 14 tahun aku tidak menjejakkan kaki di kota ini, kota kelahiran almarhum ayahku. Dan aku pun berhenti di seberang musholla di Parit 13 Tembilahan, karena di sinilah paman dan makcik ku tinggal. Alhamdulillah, Allah memberikan perlindungan padaku selama perjalanan ini dan do'a dari orang-orang yang ku sayangi.
^^,
Kalau dari Tanjung Pinang ke Tembilahan ada Speed nya gak ?
@Faizal_Amin...Dari Tanjung Pinang ke Tembilahan enggak ada speed.