Kamis, 22 Juli 2010

Cuplikan Dari Medan Pertempuran Cyprus

,
Artikel ini diambil dari majalah Panji Masyarakat No.187,Tahun XVII
15 November 1975 / 11 Zulkaedah 1395 H

Dalam suatu jamuan cocktail yang khusus diadakan oleh Kedutaan Besar Turki antara Pemimpin Cyprus,Rauf Denktash dan Pemimpin-Pemimpin Islam Terkemuka pada hari Senin malam 27 Oktober 1975,pemimpin Cyprus itu telah menjelaskan panjang lebar tentang hakikat perjuangan Turki Cyprus. Diantara penjelasan-penjelasannya yang bersifat politik, telah disampaikannya pula kisah yang menakjubkan tentang pasukan Turki yang datang menyelamatkan penduduk Turki Cyrpus dari pembunuhan dan teror Eoka ( Ethniki Organosis Kyprion Agoniston) Yunani itu. Inilah antara lain kisah-kisah itu :

1. Sungguh-sungguh diluar dugaan bahwa pasukan payung Turki telah dielu-elukan dengan suara takbir oleh penduduk Turki Cyprus. Begitu pasukan payung Turki mendarat dengan selamat,maka berkumandanglah dari setiap menara mesjid suara Allahu Akbar,Allahu Akbar,Allahu Akbar. Dan segera pula kelihatan pasukan itu saling berpelukan dengan rakyat Turki Cyprus yang menanti kedatangan mereka. Seruan takbir itu adalah bukti dari semangat perjuangan Turki Cyprus yang sesungguhnya.




2. Dalam suatu dialog antara salah seorang anggota pasukan payung Turki dengan pimpinan Turki Cyprus,telah terungkap suatu misteri yang selama ini sering kita baca dalam Al Qur'anul Karim,namun belum kita alami. Berikut dialognya :

+ Apakah anda tidak takut ketika meloncat dari pesawat untuk mendarat di atas Cyprus?

- Selama ini saya tak begitu percaya dengan hal-hal gaib.Dan saya pun hanya sekali-sekali saja pergi ke mesjid.Saya bukanlah seorang muslim yang taat.Akan tetapi setelah saya keluar dari pesawat dan parasut sudah terkembang,saya tak takut sama sekali. Mengapa? Tak lain sebabnya adalah karena saya melihat di sekeliling saya berdatangan ribuan pasukan berkuda bersayap yang membangkitkan keberanian saya. Barangkali inlah pasukan malaikat yang dijanjikan oleh Tuhan.Pasukan malaikat itu benar-benar memberikan semangat tempur yang luar biasa dalam dada saya,sehingga lenyaplah segala perasaan takut dari diriku.

3. Setelah pasukan payung itu mendarat di tanah,maka komandannya antara lain berpesan sebagai berikut : " Prajurit-prajurit sekalian.Satu hal yang perlu ku peringatkan adalah bahwa kalian tak boleh minum air sumur,air ledeng. Kalian hanya boleh minum dari air yang ada pada kantong air masing-masing. Itupun hanya boleh diminum sedikit-sedikit dan bila telah saya izinkan".

Instruksi itu tentu saja dipatuhi oleh prajurit-parajurit itu. Akan tetapi mereka sangat haus. Kebetulan di situ banyak buah semangka. Karena dahaganya lalu buah semangka itu mereka potong-potong dan langsung memakannya. Tetapi tentang makan semangka bukanlah yang menjadi berita. Yang menjadi berita adalah ini : Mereka terus maju bertempur sambil makan semangka itu. Pendek kata, makan sambil bertempur, atau bertempur sambil makan-makan.

4. Adanya pasukan yang bertempur sambil makan semangka itu bukan saja menggelikan, tetapi juga mengerikan. Hal ini terungkap ketika seorang Komandan Yunani yang tertangkap diinterogasi. Beginilah bunyi interogasi itu :

+ Mengapa anda menyerah begitu saja tanpa bertempur, padahal persiapan perang anda begitu banyak? (persiapan pasukan Yunani di bawah komandan itu cukup untuk 6 bulan perang).

- Apa gunanya bertempur sendirian?

+ Mengapa anda sendirian?

- Habis, semua pasukan saya sudah lari pontang panting sebelum bertempur.

+ Mengapa mereka lari pontang panting sebelum bertempur?

- Mereka takut melihat ada pasukan yang maju menyerang sambil makan semangka. Lalu mereka mengira bahwa pasukan yang datang itu bukan pasukan "manusia biasa" dan tak mungkin dilawan, jadi mereka lebih baik kabur saja.

Ternyata ada hikmahnya pasukan Turki bertempur sambil makan-makan buah semangka itu, yang sekaligus mencerminkan bahwa pasukan Turki itu sama sekali tidak takut mati.

4. Dan bahwa pasukan Turki berdarah Tartar itu memang luar biasa beraninya, terungkap pula dalam dialog antara pemimpin Turki Cyprus dengan salah seorang prajurit Turki, sebagai berikut :

+ He prajurit mengapa kamu tidak mau berlindung ketika komandan kamu memerintahkan untuk berlindung?

- Saya datang ke Cyprus bukan untuk mencari perlindungan. Saya mendarat di pulau ini untuk mati...untuk mati syahid demi mempertahankan bangsa saya..sekali lagi, saya datang untuk mengejar syahid, bukan untuk berlindung.






Sekian.

0 komentar to “Cuplikan Dari Medan Pertempuran Cyprus”

Posting Komentar

Hey © 2008 Template by:
SkinCorner