Senin, 24 September 2012

Jangan Lari....

,
Lari dari cobaan Tuhan atas Iman adalah pangkal sengsara yang berlarut-larut.

Lari di saat menghadapi musuh yang terdiri dari barisan kesesatan, betapa pun jauhnya adalah mengakibatkan kehinaan yang tidak putus-putus. Tak ada kebahagiaan dalam hidup ini tanpa agama. Tak ada benteng agama, leher akan berputar. Iman selalu meminta bayaran mahal, Iman menuntut pengorbanan-pengorbanan yang kadang-kadang sukar dilakukan. Kecuali bagi orang-orang yang hatinya telah tulus dari ujian-ujian Tuhan di dalam membina taqwa.

Barangsiapa yang berani memikul tugas Iman, wajib berani menempuh jalan yang banyak duri dan berbagai aneka penderitaan.

Betapa tidak, padahal kewajiban Iman yang pertama ialah tampilnya manusia dengan jiwanya, hartanya dan keinginan-keinginan pribadinya, dan meletakkan semuanya itu di hadapan kehendak Tuhannya. Siap sedia melaksanakan perintah-Nya.

Belum diakui Iman seseorang, sebelum Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari pada dirinya sendiri.

Perasaan yang mula-mula timbul dari dalam hati seorang Mukmin ialah bahwa dia di dunia ini hanyalah lalu sebentar saja, di dalam perjalanan menuju hidup yang lebih baik daripada hidup yang sekarang ini dan lebih kekal. Dan langkah yang mula dilangkahkan oleh seorang Mukmin ialah mengorbankan nyawanya kalau datang seruan Iman. Dan tidak ada suatu ajakan atau suatu seruan pun yang lebih tinggi dan lebih jelas daripada seruan yang disampaikan dari lidah para Nabi.

Tuhan tidaklah akan sudi menerima suatu dalih atau alasan untuk mengelakkan diri, selama kaki masih dapat berjalan, mata masih dapat melihat dan tangan masih dapat bekerja.

Sungguh! Ujian Tuhan atas orang yang telah mengaku beriman, adalah termasuk dalam rangka sunnatullah yang tak dapat dielakkan...!!

Sayid Jamaluddin Al-Aghani
(dalam majalah "Al Urwatul Wutsqa")

0 komentar to “Jangan Lari....”

Posting Komentar

Hey © 2008 Template by:
SkinCorner