Senin, 10 September 2012

Pertanda Zaman ; Peringatan Rasulullah SAW Tentang Masa Depan

,
Betapa tajam perhatian Rasulullah SAW terhadap masa depan. Hal ini sekaligus membuktikan, bahwa sebagai Rasul dan pemimpin ummat, beliau selalu memperhatikan generasi-generasi yang akan datang. Oleh sebab itu banyak memberikan peringatan kepada ummatnya tentang situasi dan zaman yang mungkin akan dihadapi generasi yang akan datang. Secara jelas dan tegas, Rasulullah SAW juga menunjukkan cara-cara dan langkah-langkah apa yang harus diambil bila menghadapi situasi yang beliau gambarkan tadi. Di samping itu juga sering menunjukkan sebab-sebab dan latar belakang mengapa situasi tersebut bisa menimpa ummat Islam.

Di dalam menanggapi peringatan-peringatan Rasulullah SAW tersebut, kepada ummat Islam masa kini, dituntut 3 kesediaan :


  • Pertama, Mengetahui dan mempelajari Hadits-hadits Nabi SAW yang berhubungan dengan pertanda akhir zaman dan masa depan.
  • Kedua, Menyelidiki dan mengadakan analisa, apakah pertandaan zaman yang digambarkan Rasululah SAW itu kini telah terjadi.
  • Ketiga, Mengadakan persiapan-persiapan baik secara individual maupun massal untuk menghadapi situasi tersebut berdasarkan pedoman-pedoman yang telah digariskan oleh ajaran Islam termasuk pesan-pesan yang diberikan oleh Rasulullah SAW belasan abad silam.


TENTANG MESJID DAN ULAMA

Ketika memperingatkan tentang nasib Al-Qur'an dan ummat Islam, Nabi Muhammad SAW juga menyinggung akan datangnya masa suram bagi mesjid dan ulama-ulama.

"Mesjid mereka ramai, makmur, penuh sesak, tetapi rusak dan kosong dari petunjuk yang benar! Para ulama yang pandai-pandai pada zaman itu adalah sebusuk-busuk manusia di bawah kolong langit ini. Dari mereka itulah keluar fitnah dan akan kembali kepada mereka!".
Demikian sabda Rasulullah SAW.

Alangkah ngerinya jika zaman itu telah datang. Jadi jangan dikira bahwa bila suatu mesjid itu selalu penuh sesak oleh pengunjung,pasti terdapat petunjuk yang haq. Kemegahan bangunan mesjid dan penuhnya pengunjung belum menjamin nilai iman. Bagaimananpun juga perlu diingat, bahwa di dunia ini akan selalu ada orang-orang yang mengaku ulama, padahal mereka itu bukan ulama waratsatul Anbiyaa. Justeru ulama-ulama palsu inilah yang akan menjerumuskan ummat.

TENTANG KORUPSI DAN KEMAKSIATAN

Bagaimana peringatan Rasulullah SAW kepada ummat Islam di abad ini?

"Kemungkinan akan datang satu zaman di mana seseorang tidak dapat hidup kecuali dengan maksiat. Orang terpaksa berbuat bohong dan bersumpah palsu untuk mempertahankan hidupnya dengan cara-cara yang haram sehingga menyebabkan ummat manusia sengsara. manusia rela melihat temannya sengsara asal dirinya puas".

"Bila datang zaman itu, kamu mesti berlindung!" sabda Rasulullah SAW.
"Kemana kami mesti berlindung ya Rasulullah?" tanya para sahabat ketika itu.
"Kamu harus berlindung kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul!" jawab Nabi SAW memberikan petunjuk.

Apakah zaman yang dikatakan Rasulullah SAW itu kini telah datang, kiranya bisa dijawab sendiri oleh ummat Islam Indonesia khususnya.

TENTANG ORANG YANG KIKIR

Di dalam AL-Qur'an, Allah SWT selalu memerintahkan ummatnya untuk bersifat dermawan dan mau mengorbankan segala hartanya demi kepentingan agama.

"Aku tunjukkan kepadamu suatu perdagangan yang akan enyelamatkan kamu dari siksa api neraka. Yaitu berimanlah kepada ALlah dan Rasul-Nya, dan...berjihadlah di jalan Allah dengan...hartamu dan nyawamu...
(QS.As Shaaf)

Sekalipun demikian, selama di dunia ini terhampar, masih saja ada orang-orang yang kikir. Bahkan salah satu penyakit ummat Islam adalah sifat kikir. Oleh sebab itu Rasulullah SAW juga memberikan peringatan-peringatan keras kepada orang-orang yang kikir, agar tidak terlambat memberikan hartanya. Jangan ditunda-tunda! Bila diperlukan ummat dan sedang ada segera berikan. Apa sebab? Satu saat pengorbanan harta ini akan ditolak orang...sebab tiap orang harus mengorbankan darahnya sendiri. Waktu itu, uang dan harta sudah tidak diperlukan lagi!

"Akan datang suatu zaman, di mana orang-orang kaya akan datang sendiri berbondong-bondong menawarkan sedekahnya kepada orang-orang miskin..." kata Rasulullah SAW.

Jadi, tanpa diminta oleh siapapun, orang-orang kaya itu datang sendiri menyerahkan sedekah/hartanya kepada orang-orang miskin dan para pejuang. Aneh bukan? Tetapi............

"Tetapi tidak seorang pun yang sudi menerima pemberian itu!" sabda Rasulullah SAW. Bahkan orang-orang yang ditawari harta itu bertanya : Mengapa baru sekarang? (Mengapa tidak dari dulu-dulu waktu kami memerlukan?). "Kalau sekarang...kami tidak memerlukan sedekah lagi!"

Ya, mengapa orang-orang pada menolak pemberian sedekah?

  • Pertama, mungkin mereka sudah kaya, sehingga tidak memerlukan sedekah dari orang-orang kaya.
  • Kedua, mungkin situasi sudah begitu gawat...sehingga tiap orang harus mempertahankan diri dan agamanya dengan darah masing-masing. Bukan lagi dengan uang/harta....(Begitulah peringatan Rasulullah SAW kepada orang-orang yang kikir).

TAHUN CHODAAT

Tetapi diantara ketiga pertanda zaman tersebut, yang paling penting adalah peringatan akan datangnya tahun-tahun Chodaat, atau : Sanawatun Chodaatun.

"Akan datang dialami orang-orang tahun-tahun chodaat.
Para pendusta dipercaya sedangkan orang jujur dianggap berdusta. Penghianat diberi amanah sedangkan orang yang amanat dituduh khianat. Dan pada saat itu, para Ruwaibidhah mulai angkat bicara.. (Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani, al-Hakim serta Ibnu as-Syakir. Bahkan juga tersebut dalam musnad Ahmad dan Ibnu Majah).

Sanawatun Chodaat, artinya tahun-tahun yang tampaknya memberikan harapan subur, adil, makmur sejahtera...tetapi tidak pernah terwujud. Sekalipun sudah berbagai cara dan jalan diusahakan untuk mencapai kemakmuran dan keadilan, tetapi, ada-ada saja halangannya, sehingga rakyat apatis! Alangkah ngerinya kalau tahun-tahun itu datang menimpa rakyat Indonesia.

Sedangkan Ruwaibidlah, ialah orang-orang safih yang buta tuli, lemah iman dan oralnya bobrok, tetapi fasih dan lancar berbicara! Orang-orang seperti ini anehnya malah dipercaya untuk mengurus dan mengatur urusan rakyat dan ummat.

Memang aneh. Tetapi mengapa Ruwaibidlah mendapat pasaran yang laris!
Tidak lain karena pada waktu itu, para ulama/pemimpin-pemimpin Islam pada diam, takut mengatakan yang haq, pada bercerai berai atau gila pangkat dan nama....sehingga keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan semakin jauh!

Sudah pasti masih banyak pertanda-pertanda zaman yang digambarkan oleh Rasulullah SAW . Tetapi catatan pendek ini kiranya cukup dijadikan bukti, bahwa untuk menghadapi setiap situasi yang muncul, ummat Islam bisa melihat petunjuk-petunjuk Rasul SAW.




Pertanda Zaman, Peringatan Rasulullah tentang masa depan
Penulis : Eva Sa'adah
Panji Masyarakat
No.71 Th.V
Dzulqa'idah 1390 H
Januari 1971 M
Halaman 14-15

0 komentar to “Pertanda Zaman ; Peringatan Rasulullah SAW Tentang Masa Depan”

Posting Komentar

Hey © 2008 Template by:
SkinCorner